BP2MI Siapkan Sejumlah Skema Baru Penempatan PMI di Beberapa Negara

by
Kepala BP2MI, Benny Ramdhani. (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyiapkan sejumlah skema baru untuk penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di beberapa negara. Demikian disampaikan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani melalui keterangan tertulisnya, Rabu (1/2/2023).

Benny menyatakan, saat ini situasi Covid-19 di dunia telah membaik. Bagi BP2MI peluang kerja yang terbuka harus direbur kembali.

“Ini menjadi peluang bahkan solusi. Dari situasi pengangguran yang sangat tinggi dan kemungkinan resesi global akan berdampak pada negara Indonesia,” ujarnya.

Untuk itu, Benny menyampaikan, BP2MI sudah menyiapkan sejumlah rencana, program dan skema penempatan PMI di luar negeri. Yakni melalui skema Private (P) to Private (P), Government (G) to Government (G), bahkan usulan G to P.

“BP2MI mengusulkan ada 16 negara perluasan untuk G to G bahkan G to P. Di antaranya Belanda, Selandia Baru, dan Kanada,” terang mantan Anggota DPD RI itu lagi.

Selama ini, lanjut Benny, baru tiga negara saja, yaitu Korea, Jepang dan Jerman. Sedang jika perluasan negara untuk penempatan skema G to G, G to P dibuka, berarti BP2MI bisa merebut peluang kerja yang lebih luas.

“Terutama di negara-negara penempatan, P to P juga dikawal,” katanya.

Selain perluasan penempatan, Benny mengatakan, dalam Resolusi 2023 BP2MI juga ada program baru perlindungan terhadap PMI.

“Yaitu dibangunnya Indonesia Migran Center yang akan menjadi pusat pendidikan. Juga pelatihan mempersiapkan anak bangsa berkualitas dan kompetensi teruji,” kata dia.

Benny menuturkan, Indonesia Migran Center itu juga nantinya untuk menghalau para mafia perdagangan orang. Sebab BP2MI tidak bisa menangani pencegahan terkait tindak pidana perdagangan orang secara sendiri.

“Oleh karena itu, kita mengajak seluruh elemen dan komponen bangsa untuk melawan sindikat mafia tersebut. Kita punya UU TPPO, turunannya ada Perpres tentang pencegahan TPPO, ada 27 kementerian lembaga yang terikat,” ujarnya

Benny menambahkan, Indonesia Migran Center juga nantinya akan menjadi standarisasi pelayanan yang lebih baik kepada PMI. Mulai dari standar pelatihannya, pemberian materi bahkan hingga pemberangkatannya.​ (Jimmy)