Desakan Reshuffle dari PDIP, Membuat Dilema Presiden

by
Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus didorong-dorong PDI Perjuangan (PDIP) agar segera melakukan reshuffle atau merombak Kabinet Indonesia Maju, utamanya menteri dari Partai NasDem.

Menanggapi hal itu, Pakar Komunikasi Politik Universitas Multimedia Nusantara Silvanus Alvin kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (7/1/2023) menilai, desakan yang dilayangkan oleh PDIP tersebut akan membuat dilema Presiden Jokowi.

Pasalnya, kata Alvin, Presiden Jokowi dinilai tidak bisa mengabaikan begitu saja adanya dorongan untuk reshuffle. Namun, disisi lain, jika Jokowi melakukan reshuffle maka akan timbul kesan jabatan menteri memang transaksional dan bukan keahlian.

“Dari sisi komunikasi politik, presiden sebenarnya berada dalam posisi dilema, karena satu sisi ia tidak bisa mengabaikan begitu saja adanya dorongan untuk reshuffle. Di sisinl lain publik bisa menangkap kesan bahwa memang jabatan menteri sangat transaksional, bukan berdasarkan keahlian,” katanya.

Bahkan Alvin memprediksi, reshuffle kabinet yang akan dilakukan Jokowi diakhir pemerintahanya akan menimbulkan tensi tinggi atau panas. Meskipun, alasan reshuffle menteri dari Partai NasDem sudah jelas lantaran telah mengusung Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024.

“Tentunya alasan reshuffle jelas bahwa NasDem sudah mendukung anies secara terang-terangan. Menurut saya reshuffle di akhir pemerintahan Jokowi dan di tengah tahun politik ini malah akan menimbulkan tensi tinggi,” papar Alvin.

Dengan kondisi demikian, Alvin menyarankan, agar presiden dapat melakukan reshuffle kabinet dengan memasukan sosok bukan dari kalangan partai politik.

“Bila mau reshuffle sebaiknya pengganti bukan dari kalangan partai dan ada catatan jelas alasan reshuffle tersebut,” pungkas Alvin. (Asim)