Antisipasi Lonjakan Angkutan Nataru, ASDP Perluas Area Parkir dan Akses Masuk Pelabuhan Merak dan Bakauheni

by
Pelabuhan Penyeberangan Merak di Banten, yang dioperasikan ASDP tengah dipersiapkan perluasan akses parkir dan akses masuk pelabuhan hingga penambahan armada kapal saat jumlah pengguna jasa meningkat saat angkutan Nataru. (Foto: Ist).

BERITABUANA.CO, JAKARTA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiapkan strategi untuk mengantisipasi lonjakan penumpang jelang periode angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 20223 (Nataru) di Pelabuhan Penyeberangan Merak – Bakauheni maupun Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk

“Beberapa strategi yang tengah dipersiapkan ASDP diantaranya adalah terkait fasilitas prasarana dan sarana, seperti perluasan akses parkir dan akses masuk pelabuhan hingga penambahan armada kapal di sejumlah lintasan,” ungkap Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin di Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Dikatakan, peningkatan kapasitas prasarana yang telah dilakukan demi menunjang kelancaran layanan operasional Nataru meliputi peningkatan kapasitas dermaga IV Bakauheni, dari 40 ton menjadi 60 ton atau kapasitas dermaga yang tadinya untuk melayani kapal 5000 GRT, ditingkatkan untuk dapat melayani kapal berukuran 10.000 GRT.

“Kami juga melakukan perluasan akses masuk di pintu eksekutif Merak, dan perbaikan akses menuju Dermaga VII Merak. Harapan kami, pengguna jasa dapat menikmati experience perjalanan dan layanan kapal ferry yang lancar, aman dan nyaman saat angkutan Nataru mendatang,” ujar Shelvy.

Ketapang-Gilimanuk

Sementara untuk Ketapang-Gilimanuk, lanjut Shelvy, ASDP telah melakukan persiapan maksimal pada layanan dan operasional sejak adanya Presidensi G20 Indonesia. “Dan untuk Nataru mendatang, ASDP telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengatasi terjadinya antrian, mulai dari opsi pengoperasian KMP Jatra 2 untuk lintas LDF Ketapang-Lembar, perluasan area parkir di Gilimanuk, dan juga skenario pengalihan jalur di Ketapang jika volume kendaraan mengalami peningkatan,” tuturnya.

Periode angkutan Nataru akan berlangsung pada 17 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023 (H-8 sampai H+10). “ASDP pun memastikan kapasitas angkut dan alat produksi memadai. Total jumlah lintasan yang dipantau secara nasional selama Posko Nataru 2022-2023 sebanyak 10 lintasan di 12 Cabang” ungkap Shelvy, seraya menyebutkan 10 lintasan terpantau nasional meliputi Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Hunimua-Waipirit, Tanjung Kelian-Tanjung Api-api, Bitung-Ternate, Bajoe-Kolaka, Kupang-Rote, dan Ajibata-Ambarita.

Menurutnya, layanan angkutan penyeberangan periode Nataru diperkirakan akan mengalami peningkatan seperti saat Angkutan Lebaran lalu seiring dengan kondisi pandemi Covid-19 yang telah menjadi endemi dan pergerakan masyarakat berangsur kembali normal. “Diperkirakan, pada layanan Nataru di 10 lintasan pada 12 Canbang terpantau nasional, ASDP akan melayani sekitar 3,45 juta orang dan 808 ribu unit kendaraan,” papar Shelvy.

Dikemukakan, adapun kesiapan alat produksi, pada 10 lintasan di 12 cabang dengan rincian dermaga siap operasi sebanyak 55 unit dan kapal siap operasi sebanyak 61 unit kapal termasuk kapal Jembatan Nusantara.

“Momen puncak arus libur untuk Libur Natal diperkirakan terjadi pada Kamis (22/12/2022) atau H-3 dan Jumat (23/12/2022) atau H-2. Dan periode libur Tahun Baru diprediksi terjadi pada Kamis (29/12/2022) atau H+4 dan Jumat (30/12/2022) atau H+5. Sedangkan puncak arus balik pada Minggu (1/1/2023) dan Senin (2/1/2023) pada tahun 2023,” beber Shelvy.

Saat periode Nataru, tambah Shelvy, ASDP memastikan kelancaran layanan penyeberangan setelah berkoordinasi dengan stakeholder terkait mulai dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kementerian Perhubungan, Syahbandar, dan operator kapal.

“Strategi layanan penyeberangan telah disiapkan secara matang, dimana pada pola operasi normal, manajemen akan melakukan pengoperasian kapal sesuai jadwal. Pada pola operasi padat, akan dilakukan penambahan jumlah trip dan pada pola operasi sangat padat, maka akan dilakukan percepatan layanan bongkar muat kapal (port time),” pungkas Shelvy. (Yus)