Anies Baswedan Dapat Julukan ‘Jembatan Emas’, Nizar Dahlan: Rekam Jejaknya Sudah Terbukti

by
Nizar
Ketua Umum Rumah Pejuang Indonesia (RPI) Dr. Ir. H. Muhamad Nizar Dahlan, M.Si. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ribuan kader dan simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tergabung dalam Forum Ka’bah Membangun (FKM) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) tahun 2024. Deklarasi dihelat di Grand Pacific, Mlati, Sleman, Yogyakarta, Rabu (16/11/2022) kemarin.

Sebagaimana rilis yang diterima media, Jumat (18/11/2022), acara deklarasi itu pun dihadiri Anies Baswedan. Termasuk Dr. Ir. H. M. Nizar Dahlan, M.Si, mantan Wakil Ketua Majelis Pakar PPP juga ikut hadir dalam deklarasi Anies di Yogya bersama FKM.

Surat pernyataan dukungan Anies Calon Presiden Tahun 2024 dalam deklarasi tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum FKM Habil Marati dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) FKM Hasan Husaeri Lubis.

“Anies Baswedan sebagai sosok yang dibutuhkan negeri ini untuk menuju masa depan bangsa yang gemilang. Anies Rasyid Baswedan sebagai ‘Jembatan  Emas’,” sebut Habil Marati dalam pidatonya di acara deklarasi tersebut.

Sementara Nizar Dahlan yang turun hadir dalam acara deklarasi mengatakan, sekarang saatnya negeri ini menjadi bangsa yang berdaulat dan menjadi bangsa besar dengan menjadikan Anies Rasyid Baswedan sebagai Presiden Republik Indonesia.

“Anies sebagai ‘Jembatan Emas’, untuk menjadikan Indonesia menjadi negara besar dan disegani dunia,” kata mantan Anggota DPR RI itu seraya menghimbau pengurus DPP PPP pimpinan Plt. Ketum Mardiono segera mengambil sikap untuk mencalonkan Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden RI dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sebab Nizar mencium ada indikasi pihak lain sudah mulai memainkan kartunya untuk mempengaruhi pimpinan wilayah supaya mendukung calon presiden selain Anies. Dan ini akan meruntuhkan ghirah PPP yang merupakan partai berasaskan Islam.

“Basis konstituen PPP adalah basis Islam. Jangan sampai terjadi seperti Pilkada DKI, sikap politik saat di DKI yang keliru membuat konstituen dan simpatisan PPP meninggalkan partai dan nyaris tidak mendapatkan kursi dalam pemilihan umum tahun 2019,” ujarnya mengingatkan.

Lanjut Nizar, pelajaran pahit ini jangan sampai terulang karena ego beberapa orang yang menyebabkan PPP hampir masuk jurang dan hilang dalam gelanggang politik negeri ini.

“Memang ada komentar DPP PPP bahwa tidak akan memberi sanksi kepada eksponen PPP yang ikut dalam Deklarari FKM yang mendukung Anies Rasyid Baswedan menjadi Calon Presiden RI pada Pilpres 2024. Yang dibutuhkan, harus ada ketegasan secara struktural, bahwa PPP segera mengumumkan Calon Presiden RI 2024, tanpa menunggu ‘angin politik’ yang sedang berhembus tidak karuan, apalagi ada pihak lain yang sepertinya punya maksud hendak kembali mencalonkan ‘boneka oligharki.

“Inget ! Oligharki itu penjajah terselubung di republik ini, didukung oleh mereka-mereka itu yang mendapat manfaat dengan adanya oligharki politik yang sangat membahayakan kedaulatan bangsa dan negara,” kata dia.

Namun, Nizar mengatakan, dengan munculnya Anies Baswedan sebagai ‘Jembatan Emas’, membuat negeri ini menjadi republik yang disegani, sehingga tidak sia-sia the founding state yang sudah mengorbankan nyawanya untuk memproklamirkan negeri ini menjadi negeri yang benar-benar diurus dan ditata oleh bangsanya sendiri.

“Anies Baswedan sudah terbukti rekam jejaknya selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan sekarang Anies melangkah maju sebagai calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024 untuk menata bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan bermartabat, harus didukung oleh PPP,” demikian Nizar. (Ery)