Cegah Permasalahan Keuangan: Tim PPM FISIP UI Inisiasi Pendirian Pojok Literasi Keuangan Desa

by
Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Kepada Masyarakat FISIP UI, melakukan kegiatan literasi keuangan bagi masyarakat di Sulut. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, MINAHASA – Guna memperkuat literasi keuangan di kalangan masyarakat, khususnya warga Desa Munte dan Bulutui, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Tim Pengabdian dan Pemberdayaaan Kepada Masyarakat (PPM) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), menyelenggarakan kegiatan bertajuk ‘Edukasi Literasi Keuangan Desa’ pada Rabu kemarin (12/10/2022) yang bertempat di Aula Kantor Hukum Tua Desa Munte.

Kegiatan ini didanai dari hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat FISIP UI 2022 dengan anggota tim satu orang dosen yaitu Arivia Tri Dara Yuliestiana, satu orang mahasiswa Program Sarjana Hubungan Internasional, yaitu Denisward Eurico Rathany dan satu orang mahasiswa program Magister Hubungan Internasional FISIP UI yaitu Hardy Agusman.

Ketua Koordinator Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Kepada Masyarakat FISIP UI, Yuni R. Intarti mengatakan, program ini dicanangkan untuk mewujudkan literasi keuangan yang inklusif bagi warga Desa Munte dan Bulutui di Kecamatan Likupang Barat, guna mendukung program nasional pemerintah yaitu literasi keuangan.

“Program kegiatan literasi keuangan ini menghadirkan narasumber dari berbagai lembaga keuangan dan sektor perbankan seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Pegadaian,” terang

Masih Rendah

Menurut salah satu narasumber dari OJK Kantor Regional Wilayah Sulut, Gorontalo dan Maluku Utara, Mauren Monigen, tingkat literasi keuangan di tengah masyarakat masih rendah. Hal ini mengakibatkan masyarakat mudah terjerat dalam investasi dan pinjaman online yang illegal.

“Kerugian akibat investasi dan pinjaman online ini bisa mencapai Rp 114,08 Miliar, sehingga kampanye 2L (lugas dan logis) dari OJK kami galangkan,” sebut Mauren.

Menanggapi hal tersebut, Asisten Manajer Pemasaran Mikro BRI, Raflin Kunu menambahkan pula bahwa program literasi keuangan menjadi penting terutama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap tata kelola keuangan.

“Akses terhadap sistem perbankan yang ramah dan inklusif terhadap semua kelompok masyarakat menjadi tidak terelakan. Hal inilah yang kami dorong untuk memberikan akses kemudahan bagi para nasabah,” jelas Raflin.

Selain itu, berdasarkan paparan Harisianto dari Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Utara menerangkan bahwa menumbuhkan kebiasaan dengan progam ‘manajemen amplop’ dan pencatatan laporan keuangan secara berkala menjadi langkah pertama bagi masyarakat awam untuk dapat memahami literasi keuangan secara sederhana.

“Dengan kemampuan memahami dampak positif dan negatif dari suatu keputusan keuangan, masyarakat dapat mengelola keuangan dalam bentuk investasi, beli masa depan dengan harga sekarang,” tutup Indri perwakilan dari Pegadaian Minahasa Utara.

Sebagai tindak lanjut, Tim PPM FISIP UI mengajak organisasi kepemudaan di Sulut maleosan.id untuk turut mengawal program literasi ini agar terus berkesinambungan dan dapat diduplikasi di desa-desa lainnya di wilayah Sulut.

“Kami tentu menyambut baik kerja sama ini dan kami juga akan mengawal masyarakat Desa Munte dan Bulutui dalam mengenal dan memahami pentingnya literasi keuangan bagi masyarakat desa,” ucap Co-Founder maleosan.id Sarah Natassja.

Kegiatan edukasi literasi keuangan desa seperti ini baru pertama kalinya diadakan di Desa Munte yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat Desa Munte dan Bulutui. Peserta yang hadir mengharapkan diadakannya program-program lanjutan agar mereka menjadi lebih memahami lagi bagaimana manajemen keuangan keluarga.

Di akhir kegiatan, keempat narasumber, Hukum Tua Desa Munte dan Ketua Tim PPM FISIP UI bersama-sama melakukan peresmian Pojok Literasi Keuangan Desa yang merupakan inovasi Tim PPM FISIP UI yang sebelumnya belum pernah ada di Indonesia. Pojok Literasi Keuangan Desa ini diharapkan dapat menjadi pusat penyebaran informasi dan media pengingat bagi masyarakat desa terkait dengan literasi keuangan. Tim PPM FISIP UI berterima kasih kepada berbagai pihak diantaranya Provinsi Sulawesi Utara, Pemda Minahasa Utara, Pegadaian, Bank Rakyat Indonesia, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Tiga Sekawan Footprint Research yang telah mendukung penyelenggaraan kegiatan ini sehingga dapat dilaksanakan dengan baik. (Jimmy)