Ketua Arema Nusantara Depok Minta Investigasi Tuntas Tragedi Kanjuruhan

by
Ketua Arema Nusantara Kota Depok Anton Sujarwo (foto: ist)

BERITABUANA.CO, DEPOK – Ketua Arema Nusantara Kota Depok Anton Sujarwo mengecam tindakan aparat kepolisian dalam menangani kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Minggu malam (1/10/2022).

Tindakan represif yang dilakukan kepolisian pada malam itu, berupa tembakan gas air mata ke tribun penonton, Anton duga sebagai pemicu banyaknya korban jiwa pada tragedi Kanjuruhan tersebut.

“Apa yang dilakukan kepolisian dalam melakukan penindakan lewat gas air mata itu kelewatan. Kejadian ini harus diinvestigasi hingga tuntas,” ujar Anton Sujarwo dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).

Ia menerangkan, dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pada Pasal 19, jelas-jelas melarang penggunaan gas air mata dan senjata api, saat mengamankan massa di dalam stadion.

“Penggunaan gas air mata di stadion sepak bola sesuai aturan FIFA dilarang. Hal itu tercantum dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations. Pada pasal 19 huruf b disebutkan bahwa sama sekali tidak diperbolehkan mempergunakan senjata api atau gas pengendali massa,” jelasnya

Akibatnya, jelasnya, banyak penonton yang sulit bernapas dan pingsan. Sehingga, banyak jatuh korban yang terinjak-injak di sekitar Stadion Kanjuruhan Malang.

“Jatuhnya ratusan korban tewas, akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, harus diusut tuntas.” tandasnya.

Ia pun sontak menyampaikan duka cita mendalam, atas meninggalnya 130 orang lebih dalam insiden itu.

“Saya turut berdukacita atas meninggalnya rekan-rekan suporter dari Arema FC,” pungkasnya.

Perkembangan terkini, melalui sambungan telepon breaking news Kompas TV, Minggu (2/10/2022), Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak menyampaikan bahwa, menurut informasi BPBD Jatim pukul 10.30, korban tewas tragedi Kanjuruhan Malang telah mencapai 174 dan 11 orang luka berat. (Rki)