Waduh! Harga Mie Instan akan Naik 3 Kali Lipat, Harga Saham Produsennya Juga Naik

by
Harga jual pasar mie instan naik. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Perang antara Russia dengan Ukraina berpengaruh besar terhadap banyak hal. Di antaranya,  membuat harga mie instan naik. Kenaikan ini tentunya menjadi masalah tersendiri, lantaran mie instan bukan hanya menjadi makanan favorit di dalam negeri, tapi sejumlah merek seperti Indomie juga tenar di luar negeri.

Mie instan bisa dikatakan sebagai makanan yang paling populer di Indonesia. Bahan dasar mie instan itu sendiri adalah gandum. Nah, yang menjadi masalah bahwa Indonesia bukanlah produsen gandum

Selama ini gandum dari Indonesia masih banyak diimpor dari luar negeri terutama dari Ukraina. Dengan adanya perang harga gandum pun ikut terkerek naik.

Kalau harga gandum melesat, maka biaya produksi yang ditanggung oleh produsen mie instan akan naik dan jika tidak diikuti dengan kenaikan harga jual produk maka marjin laba produsen bisa tergerus.

Harga jual produk mie instan saat ini sudah didengungkan bahwa kebaikannya akan terjadi 3 kali lipat dari harga yang ada saat ini ada.

Yang saat ini coba ditelusuri adalah, bukan dari kenaikan harga mie instan, tapi bagaimana produsennya. Bicara produsen, tentu tak lepas dari harga saham.

Di Indonesia ada 3 perusahaan publik yang memiliki portofolio produk mie instan. Pertama adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang merupakan anak usaha dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang menjadi market leader dengan merek mie yang paling populer yaitu Indomie.

Selain ICBP ada juga emiten konsumen lain yang juga memiliki portofolio produk mie instan yaitu PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan merek Bakmi Mewah.

Hingga penutupan perdagangan sesi pertama, harga saham ketiga emiten tersebut terpantau beragam. Harga saham ICBP naik ke Rp 8.825/unit atau menguat 1,15%.

Kemudian harga saham induk ICBP yaitu INDF stagnan di Rp 6.625/unit. Namun harga saham INDF sempat naik dan menyentuh posisi tertinggi di Rp 6.650/unit.

Hanya saja nasib berbeda dialami oleh MYOR. Harga saham MYOR terpantau melemah 1,57% di Rp 1.875/unit.

Meskipun melemah, harga saham MYOR sempat naik ke posisi tertingginya hari ini di Rp 1.925/unit atau naik 1,05% dibanding posisi penutupan hari kemarin.

Terkait isu kenaikan harga mie instan yang bisa sampai 3x, bos INDF yaitu Franky Welirang pun buka suara.

Franky tak menampik, gandum yang masuk pada Agustus hingga September besok bisa saja menjadi harga gandum tertinggi. “Tapi, kenaikan ini tak berdampak banyak terhadap harga mie,” ujar Franky, Rabu (10/82022).

“Harga mie instan bisa saja naik, bisa saja. Tapi kalau ada pernyataan yang mengatakan bisa 3 kali lipat, itu berlebihan. sangat-sangat berlebihan,” kata Franky seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (10/8/2022).

“Saya kira nggak perlu ditakut-takutilahrakyat ya (soal harga mi instan). Harga gandum memang sudah yang tertinggi hari ini. Ya susah, tidak akan naik lagi, saya tidak melihat harga gandum internasional akan lebih tinggi dari hari ini,” tuturnya. (Kds)