Prediksi Fahri Hamzah, Resesi di AS Tak Berimbas Besar ke Indonesia

by
Fahri
Waketum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah. (Foto: Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Politisi Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah mengatakan, resesi ekonomi yang tengah melanda Amerika Serikat (AS), imbasnya tidak banyak mempengaruhi kegiatan ekonomi Indonesia. Untuk itu, Fahri minta masyarakat tidak perlu terlalu cemas dengan resesi ekonomi yang terjadi di negara adidaya tersebut.

“Saya tidak percaya bahwa ekonomi Indonesia terkait dengan ekonomi global. Karena pada dasarnya kita mempunyai basis ekonomi domestik yang kuat,” kata Fahri Hamzah kepada wartawan di Jakarta, Senin (1/8/2022).

Menurut Wakil Ketua Umum DPN Patai Gelora Indonesia itu, negara ini (Indonesia), masih diuntungkan oleh banyak faktor, misalnya jumlah penduduk yang besar dan sumber daya alam yang melimpah. Karena dua hal tadi sangat menopang kekuatan ekonomi.

“Penduduk yang besar itu adalah sumber kegiatan ekonomi yang sangat besar di sektor konsumsi. Begitupun dengan komoditas tambang,” sebut Fahri.

Dari semua sektor itu, lanjut Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) ini, pemerintah mendapatkan pendapatan yang cukup besar. Artinya, pemerintah diselamatkan dengan pendapatan sektor komoditas alam pada setiap krisis yang terjadi.

“Jumlah pemain di sektor informal, alias UKM dan UMKM yang sangat besar adalah sumber rekrutmen tenaga kerja yang sangat masif,” paparnya lagi.

Dengan kata lain, mantan Wakil Ketua DPR RI ini menegaskan bahwa pada dasarnya fundamental kekuatan ekonomi Indonesia ditopang oleh hal-hal yang sifatnya alamiah. Yakni jumlah penduduk, angkatan kerja atau bonus demografi, sumber daya alam yang melimpah, serta iklim dan cuaca yang mendukung, produksi pangan sepanjang tahun.

Namun Fahri mengakui kalau dampak resesi global akan memukul Indonesia jika ekspor komoditas nasional ke negara tujuan terganggu.

“Apabila negara tujuan ekspor mengalami resesi, maka kita akan mengalami kemerosotoran pendapatan devisa. Jadi pendapatan negara ikut merosot, melalui sektor pajak dan cukai, itu menjadikan negara kekurangan uang untuk melakukan pembiayaan pembangunan. Hal itulah yang bisa membuat terjadinya krisis ke depan,” terangnya.

Jadi sebenarnya, sambung Fahri Hamzah, alasan Indonesia untuk terkena resesi ekonomi itu tidak banyak. Kecuali apabila terjadi mismanajemen yang besar-besaran.

“Misalnya investasi yang masuk sedikit, belanja pemerintah yang ugal-ugalan, banyak proyek infrastruktur mangkrak, termasuk korupsi dan pencurian kekayaan alam secara ugal-ugalan, itu saja yang harus disiati di masa depan,” terang dia lagi.

Menyinggung soal pertumbuhan ekonomi, Fahri menambahkan bahwa salah satu faktor yang ikut mempengaruhi pertumbuhan adalah konsumsi masyarakat. Karena itu sangat penting
meningkatkan daya beli masyarakat dan terbukanya lapangan kerja yang luas.

“Dua sektor ini melibatkan kegiatan ekonomi yang cukup banyak, dimana melibatkan para aktor, termask UKM, koperasi serta pemain-pemain ekonomi informal, UKM UMKM,” tambahnya.

Investasi Ekonomi

Terkait investasi, Fahri Hamzah terus mendorong kegiatan investasi ekonomi ini harus meningkat, baik domestik maupun dan PMA. Namun hal ini ditentukan pula oleh faktor kemudahan berusaha yang ditandai dengan regulasi yang jelas dan birokrasi yang simpel serta dipimpin oleh orang-orang sangat mengerti.

“Mengapa? Pasalnya sifat investasi itu adalah dipengaruhi soal kemudahan dan kepastian berusaha,” pungkas politisi dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ini. (Ery)