Papua Semakin Panas, PGI Gelar Diskusi Membahas Ini

by
Peta Papua. (Foto: Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia atau PGI membahas perkembangan kondisi di Papua yang semakin memanas. Bersama Koalisi Kemanusiaan Untuk Papua, Selasa (19/7/2022) siang ini digelar diskusi bertajuk ‘Eskalasi Papua, DOB dan Putusan MK’ secara platform Zoom.

Dalam siaran pers yang diterima beritabuana.co menyebutkan, diskusi diadakan dengan sejumlah pembicara, mulai dari juru bicara MK Fajar Laksono, Ketua MK periode 2003-2008 Jimly Asshiddiqie, Managing Partners Themie Indonesia Feri Amsari.

Kemudian, Ketua Sinode GKII Pendeta Daniel Ronda , Tim Kuasa Hukum DPN Peradi Dalam Uji Materi UU Otsus Papua Ecolina Situmorang dan Koalisi Kemanusiaan untuk Papua Usman Hamid.

Menurut PGI, penyebab konflik di Papua beragam, dari konflik pembuatan legislasi, benturan kebijakan pusat vs daerah , hingga konflik bersenjata yang mengorbankan warga sipil.

“Salah satu yang krusial adalah konflik legislasi dan kebijakan,” sebut PGI.

Seperti diketahui, pekan lalu, kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali menyerang dan membunuh 11 warga sipil di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua. Dengan demikian, insiden tersebut menambah panjang rangakaian serangan KKB di Papua.

Terkait persoalan ini, PGI menyampaikan keprihatinan dan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka. Salah satu korbannya menurut PGI adalah Eliaser Baner, Pendeta Gereja Kemah Injil Indonesia. Disebut, Eliaser meninggal dunia akibat penembakan oleh KKB.

“Hal ini menambah jumlah korban dari sekian banyak peristiwa pembunuhan yang terjadi di tanah Papua. Tanah Papua bersimbah darah, korban masyarakat sipil terus berjatuhan. Berbagai kebijakan dilakukan untuk perbaikan pembangunan di Papua, namun tetap saja terjadi pembunuhan manusia, entah siapa sesungguhnya pelaku yang melakukan pembunuhan dimaksud,” kata Sekretaris Eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI, Pdt Handrek Lokra.

Karena itu, PGI meminta pemerintah membentuk tim investigasi independen untuk melakukan investigasi komprehensif terhadap kejadian pembunuhan masyarakat sipil di kampung Nogolait.

Kemudian PGI juga mendorong TNI/Polri untuk dapat melakukan upaya pencegahan atas kemungkinan terjadinya tindakan pembunuhan serupa ke depan dan bersama dengan seluruh elemen masyarakat menciptakan masyarakat damai dengan pendekatan kultural. (Asim)