Kemkominfo Tingkatkan Pengetahuan Teknologi Digital Masyarakat Lewat Program Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2022

by
Literasi Digital. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi berlangsung sangatlah cepat karena didukung oleh perkembangan dunia teknologi digital.

Perkembangan yang terjadi secara stabil melakukan peningkatan kecepatan, sehingga informasi yang tersebar sangat mudah dan cepat didapatkan.

Teknologi yang didukung oleh media massa juga mampu menyimpan informasi untuk ditayangkan kembali pada waktu lain.

Pada media massa inilah tempat yang berguna menyimpan memori, atau bahasa kerennya adalah jejak digital. Perkembangan yang sangat cepat inilah yang perlu diperhatikan oleh pemerintah agar para masyarakat cakap dalam literasi digital dan tidak menyalahgunakannya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai pihak yang bertanggung jawab telah menyelenggarakan webinar yakni Literasi Digital dengan mengusung tema: “Makin Cakap Ditigtal”.

Dalam webinar Literasi Digital ini, terdapat dua narasumber, yaitu Dian Ikha Pramayanti, S.Pt., M.Si. E. Rizky Wulandari, S.Sos, M.I.Kom. Angelina sebagai Key Opinion Leader. Muhammad Sayyid Ridho S.T sebagai moderator.

Webinar Literasi yang diselenggarakan pada hari Senin, 20 Juni 2022, Melalui platform zoom meeting ini digaungkan oleh Kementerian Komunikasi dan Publikasi terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat khususnya para guru dan murid kelas 5 SD sampai SMA di Provinsi Jawa Timur.

Tujuan diselenggarakannya webinar ini yakni untuk mendorong para guru dan murid agar bisa menggunakan dengan baik penggunaan teknologi yang berbasis digital dan juga agar dapat memilah dan memilih informasi yang bermanfaat.

Webinar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.

Sesi pembukaan literasi digital ini diawali oleh Dirjen APTIKA, Bapak Semuel Abrijani Pangerapan sebagai keynote speech. “Saya harap acara ini bisa menjadi bara semangat untuk masyarakat dalam mewujudkan Indonesia makin cakap digital,” katanya.

“Pesatnya perkembangan teknologi yang semakin terpacu karena adanya Covid-19 telah mendorong kita melakukan kegiatan dalam ruang digital. Kehadiran teknologi digital inilah yang mempertegas bahwa kita sedang berada di era percepatan transformasi digital. Namun masivnya pertumbuhan penggunaan internet harus kita akui membawa resiko seperti penipuan online, hoax, cyber bullying dan konten-konten negatif lainnya. Oleh karena itu perkembangan teknologi ini perlu dibantu dengan kapasitas literasi digital yang mempuni agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak, dan tepat guna,” ujar Semuel.

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber pertama yang bertemakan “Keamanan Digital” dengan judul “Bagaimana Kita Melakukan Litersi Digital Secara Aman dan Nyaman” oleh Narasumber Dian Ikha Pramayanti, S.Pt., M.Si dalam paparannya mengatakan, “di era digital ini kita harus menyadari dimana kita harus bertranformasi daru dunia nyata kedalam dunia digital. Sebenarnya yang terjadi dalam dunia digital sama saja terjadi seperti di duni nyata. Kita juga harus bisa melihat bahwa media digital ini banyak konten-konten yang positif dan negatifnya. Ditambah adanya pandemi selama 2 tahun belakangan ini, semakin nyata perubahan dari dunia nyata ke dunia digital,” ungkapnya.

Menurut dia kita harus siap berada di dunia digital dan kita harus mengisinya dengan hal-hal yang baik sesuai budaya dan etika yang berlaku.

Masuk pada pemateri kedua E. Rizky Wulandari, S.Sos, M.I.Kom yang membawakan materi “Dampak Positif Bermedia Sosial” beliau berkata, dengan adanya pandemi ini kita lebih sering menggunakan internet yang juga mengubah cara kita dalam melakukan sesuatu seperti sekolah, kuliah dan bekerja yang dilakukan semuanya disekolah.

Dampak positif dari bermedia sosial salah satunya adalah bisa berinteraksi dengan siapapun yang ada di dunia belahan manapun. Tapi tidak dipungkiri dalam ruang digital juga akan ada hal-hal yang negatif.

Majunya teknologi, kata dia, juga memudahkan kita untuk mengakses segala sesuatu di internet, karena itu kita harus ingat bahwa tidak semua yang hal yang sifatnya pribadi kita kirim ke sosial media, hal ini dapat membahayakan diri kita sendiri, cek kembali apakah hal tersebut harus dikirim atau tidak.

Diakhir beliau menambahkan bahwa media sosial telah membawa kita ke arah yang lebih maju sekaligus juga bisa membawa ke jurang kehinaan. Tapi pada realitanya, sosial media lebih banyak unsur negatifnya, karena itu kita sebagai pengguna media sosial harus selektif dan mengembalikannya kepada kita diri sendiri.

Memasuki pemaparan materi terakhir oleh Angelina, dia memaparkan tips dan trick dalam bertransaksi digital.

“Dalam bertransaksi digital hal pertama yang harus kita liat adalah belanja di aplikasi mana kita akan berbelanja, lalu lihatlah keaktifan dan cek testimoni toko yang akan kita tuju agar kita tidak terhindar dari penipuan. Bila sudah puas barulah kita melakukan transaksi. Tips lainnya, pilihlah toko yang berlogo Official karena barang-barang yang ada disana pasti terpercaya, lalu jangan lah kita bertransaksi di luar market place tersebut karena bila kita bertransaksi pada aplikasi takutnya malah kita terkena scammer,” jelasnya.

Setelah semua pemaparan materi selesai, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta webinar sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dengan adanya acara ini diharapkan para murid dan guru dapat memahami apa itu literasi digital, cara menggunakannya dengan bijak, dan hindari menggunakan sosial media untuk hal-hal yang tidak berguna. (Ram)