BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto menilai usulan Aceh menjadi satu-satunya embarkasi dalam memberangkatkan jamaah haji asal Indonesia ke Arab Saudi, harus dikaji secara mendalam dengan mempertimbangkan berbagai aspek.
“Usulan itu memang harus dikaji mendalam namun tidak ada bedanya kalau dibuat satu pintu di Aceh. Memang agak ribet kalau jamaah calon haji asal Papua transit di Aceh, waktu dari Indonesia Timur ke Aceh itu lima jam perjalanan udara,” kata Yandri Susanto kepada media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2022).
Dia mencontohkan, untuk jamaah calon haji asal Indonesia Timur, lebih baik didekatkan keberangkatannya dari embarkasi Hasanuddin di Makassar lalu langsung berangkat ke Jeddah atau Madinah, Arab Saudi. Karena itu Yandri menilai saat ini lebih baik dilakukan perbaikan pelayanan haji dan pelayanan mutu makanan, bukan justru menggeser pemberangkatan haji ke Aceh.
“Kalau melihat situasi dan kebutuhan jamaah calon haji sekarang, dengan perbaikan pelayanan haji, ‘fast track’, dan pelayanan mutu makanan, embarkasi sekarang sudah lumayan bagus. Mungkin beberapa kelemahan diperbaiki, bukan digeser ke Aceh menjadi pelayanan satu pintu, namun usulan bang Dasco (Wakil Ketua DPR) boleh dikaji,” ujarnya.
Yandri memastikan dirinya akan berdiskusi dengan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad terkait usulan agar Aceh menjadi satu-satunya embarkasi dalam memberangkatkan jamaah haji asal Indonesia ke Arab Saudi.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengusulkan pada tahun haji berikutnya, Aceh menjadi satu-satunya embarkasi dalam memberangkatkan jamaah haji asal Indonesia ke Arab Saudi. Menurut Dasco, ada beberapa alasan yang menjadikan usul ini penting untuk dipertimbangkan, yaitu terkait dengan jarak tempuh yang lebih singkat dan adanya nilai sejarah. (Jal)
