KemenPPPA dan Komisi VIII DPR RI Lakukan Kegiatan Kemitraan Peningkatan Peran Ibu dan Pendidikan Anak

by
Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Nasdem Drs.H.Tjetjep Muchtar Soleh, foto bareng bersama Dodi Muhammad Hidayat dari Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian PPPA RI seusai acara kegiatan Peningkatan Peran Ibu Dalam Pendidikan Anak di Wisma Asset Palasari-Cipanas, Kabupaten Cianjur. (Foto: YS)

BERITABUANA.CO, CIANJUR – Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) RI kerjasama dengan Komisi VIII DPR RI melakukan pelatihan Peningkatan Peran Ibu Dalam Pendidikan Anak yang diselenggarakan di Wisma Aset Palasari-Cipanas, Selasa (07/06/2022)

Anggota Komisi VIII dari Fraksi Nasdem Tjetjep Muchtar Soleh mengatakan, saat ini kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) baik di daerah maupun diperkotaan cenderung meningkat. Maka Kementrian PPPA RI melaksanakan kegiatan kemitraan dengan Komisi VIII.

Kegiatan ini diharapkan masyarakat bisa mendengarkan arahan-arahan dari kader-kader yang mengikuti penyuluhan kegiatan.

“Nanti kader-kader ini akan memberikan penjelasan tentang pentingnya peran ibu mendidik anak kepada masyarakat disekitarnya, selanjutnya, secara berantai memberikan penjelasan ke warga lain terutama kepada ibu-ibu,” katanya kepada www.beritabuana.co, seusai kegiatan.

Terpisah, Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian PPPA RI, Dodi Muhammad Hidayat mengatakan, data yang masuk ke KemenPPPA, bahwa kekerasan terhadap anak tiap tahunnya meningkat.

Katanya, hal itu didominasi oleh dampak ekonomi. Itu merupakan salah satu hal perhatian yang penting dan Presiden menaruh harapan besar kepada Kementrian PPPA terkait peran ibu dalam pengasuhan keluarga.

Menurut Dodi, ada 5 arahan dari Presiden yaitu;

1. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam Wira usaha.

2. Meningkatkan peran ibu dalam pengasuhan keluarga.3- Menurunkan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

4. Menururunkan pekerja anak.

5. Melakukan pencegahan perkawinan anak.

“Memang itu menjadi prioritas utama dalam pendidikan anak. Keluarga itu bisa menjadi buas dan bisa juga menjadi berkualitas. Kualitas apabila ibu berperan di dalam mendidik atau mengasuh anaknya. Sebaliknya, ketika ibu tidak memberikan peran nyata maka anak itu bisa tidak berkualitas.Oleh karena itu ini harus peran ibu dalam mengasuh anak harus ditingkatkan,” ucapnya

Menurutnya ada beberapa dampak yang memicu KDRT misalnya, sekarang ini banyak ibu disinyalir terlena dengan karirnya sehingga karirnya bagus tetapi keluarga berantakan. Contoh lain, dampak kekurangan atau bermasalah dengan ekonomi, otomatis peran ibu memberi pengasuhan terhadap keluarga terbatas.

Ditambahkan, memang peran ini tidak cukup kuat berperan di dalam keluarga. Maka perlu ada penguatan dari kita semua terutama dukungan dari berbagai pihak untuk mengingatkan kembali. “Itu peranan yang dominan dan sangat penting dalam pengasuhan anak,” pungkasnya. (YAN)