Simpatisan Jeriko Kecam Pemecatan Massal Ketua DPAC

by
Aksi Damai Simpatisan Jeriko di Muscab Partai Demokrat di SoE Kabupaten TTS. (Foto: istw)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Aksi Damai yang dilakukan Simpatisan Jeriko di Arena Musyawarah Cabang (Muscab) Serentak Partai Demokrat di Hotel Bahagia Dua, Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, mengecam pemecatan massal sejumlah Ketua DPAC yang dilakukan Ketua DPD Partai Demokrat NTT.

Dalam siaran persnya, Kamis (19/5/2022), pada aksi tersebut, Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Leonardus Lelo terus diteriaki oleh Simpatisan Jeriko, dituntut untuk menemui mereka, namun Leonardus tidak muncul di lokasi demo, dirinya tetap bersembunyi dibalik pemecatan massal sejumlah Ketua DPAC, yang disinyalir sebagai aksi balas dendam terhadap para Ketua DPC yang memilih Jeriko saat Musda 2021 lalu.

“Ada sejumlah Ketua DPAC yang dipecat secara sepihak oleh Leonardus Lelo, ada pemecatan massal disejumlah daerah, di Malaka, Belu, TTU, TTS, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Ende hingga Flores Timur. Ini contoh praktek buruk berdemokrasi yang dilakukan Leonardus Lelo dan kroni-kroninya,” kata Koordinator Simpatisan Jeriko, Herison Arianto.

Dalam orasinya, mantan Ketua BEM Unflor ini menuntut, agar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan, mengapa Jefri Riwu Kore dikalahkan secara tidak demokratis dalam Musda, yang berlangsung tahun 2021 lalu, padahal Jefri Riwu Kore adalah pemenang hasil Musda dengan 12 suara mengalahkan Leonardus Lelo yang hanya memperoleh 11 suara.

Bahkan Heridon Arianto menuding bahwa acara Muscab tersebut ilegal, karena dipimpin oleh Leonardus Lelo yang adalah Ketua Partai Demokrat NTT yang ditunjuk secara ilegal oleh DPP, karena yang bersangkutan kalah dalam Musda DPD Partai Demokrat NTT tahun 2021 yang lalu.

Herison Arianto yang membawa sekitar 300 massa aksi, menuntut agar sejumlah Ketua DPAC yang dipecat massal oleh Ketua DPD, segera dipulihkan kembali, agar pemilihan Ketua DPC dalam Muscab serentak kali ini berlangsung secara demokratis.

Dalam orasi penutupnya, Herison Arianto mengatakan, bahwa pihaknya masih akan mengawal seluruh kegiatan yang dilakukan Partai Demokrat di NTT, termasuk akan melakukan aksi pada Muscab Region Sumba dan Flores, yang akan dilangsungkan di kampung halaman Ketua DPD Partai Demokrat NTT di Kabupaten Sikka.

Sementara terkait aksi di Kabupaten TTS, pihaknya masih akan terus melakukan aksi hingga selesai acara Musda.

“Kami akan terus melakukan aksi, hingga Partai Demokrat menjelaskan mengapa Jeriko dikalahkan dalam Musda, mengapa para Ketua DPAC dipecat secara massal, itu tuntutan kami,” pungkas Heri. (iir)