Raihan Utama Jasa Tunda Kapal, IPCM Bukukan Laba Triwulan I 2022 Rp37,7 M

by
Memiliki puluhan kapal tunda, kinerja IPCM kedepannya tetap dipertahankan dan optimis dengan raihan pendapatan yang lebih besar lagi. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IDX:IPCM) pada triwulan pertama 2022, mampu mencatat kinerja positif dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 37,7 miliar, naik sebesar 14,2% dari Rp 33,0 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Pendapatan triwulan pertama 2022 IPCM sebesar Rp213 miliar, tumbuh 15,5% dibanding tahun lalu sebesar Rp184,5 miliar, dengan kontributor utama jasa pelayanan kapal, diikuti jasa pengelolaan kapal dan jasa marine lainnya,” ungkap Direktur Utama IPCM, Amri Yusuf dalam keterangan persnya kepada www.beritabuana.co, Jumat (13/5/2022).

IPCM besutan Pelindo ini, jelas Amri, kontribusi terbesar pendapatan diperoleh dari jasa penundaan kapal (towage) sebesar Rp178 miliar atau 83,8% dari total pendapatan, diikuti oleh pendapatan dari jasa pengelolaan kapal sebesar 6,3% dari total pendapatan atau senilai Rp13,5 miliar, kemudian jasa marine lainnya sebesar Rp12,5 miliar memberi kontribusi 5,9%. Sedangkan jasa pemanduan (pilotage) kapal memberi kontribusi 4,1%.

Kemudian, lanjutnya, penundaan kapal diperoleh dari jasa yang diberikan di pelabuhan umum yang naik sebesar 14,2% dibandingkan tahun lalu menjadi Rp118,1 miliar dengan kontribusi 66,2% dari total jasa penundaan, diikuti oleh terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) Rp36,4 miliar, serta terminal khusus (Tersus) sebesar Rp23,8 miliar.

Dengan demikian, tutur Amri, neraca keuangan menunjukkan kondisi yang sehat dengan peningkatan aset sekitar 5,5% dari posisi akhir tahun 2021 menjadi Rp1,5 triliun terutama karena kenaikan aset lancar perusahaan sejalan dengan pertumbuhan pendapatan.

Menurutnya, membaiknya kondisi makro ekonomi di triwulan pertama 2022 turut mendorong pertumbuhan pendapatan, terutama dengan kontribusi kenaikan pendapatan jasa penundaan di pelabuhan umum serta peningkatan pendapatan penyewaan kapal,” ujarnya.

“Meski dihadapkan pada tantangan seperti dampak perang Rusia dan Ukraina serta meningkatnya inflasi, kami optimis bahwa ke depannya kinerja baik IPCM dapat terus dipertahankan,” tambah Amri, seraya menyebutkan IPCM juga telah melakukan ekspansi pasar baru di Aceh bekerja sama dengan PT Langlang Laju Layang, dengan menyediakan sarana bantu pemanduan dan penundaan untuk wilayah Ship to Ship (STS) Meulaboh, Aceh. (Yus)