BERITABUANA.CO, JAKARTA – Dalam rangka meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Keselamatan Perkeretaapian menutup perlintasan sebidang Stasiun Pasar Senen pada sisi selatan.
“Dengan adanya penutupan perlintasan sebidang di Stasiun Pasar Senen ini, maka selanjutnya pengalihan arus lalu lintas kendaraan roda empat atau lebih dapat melalui underpass yang sudah tersedia,” kata Yennesi Rosita, Kepala Humas Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dalam keterangan persnya, Rabu (23/3/2022).
Ia menyebutkan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub telah melakukan sosialisasi keselamatan dan rencana uji coba penutupan perlintasan sebidang Stasiun Pasar Senen sisi selatan pada Senin dan Selasa (21-22/03/2022).
Dikatakan, kegiatan sosialisasi telah dilakukan di Gedung Kecamatan Johar Baru ini dan dihadiri pula oleh perangkat daerah Kecamatan Johar Baru, Kecamatan Pasar Senen, Kota Administrasi Jakarta Pusat, serta perwakilan warga yang terdampak adanya rencana penutupan perlintasan sebidang.
“Rangkaian sosialisasi dilakukan sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya, untuk menampung aspirasi warga sekitar lokasi perlintasan sebidang. Dalam kegiatan ini, disampaikan bahwa solusi untuk pejalan kaki dan pemilik gerobak yang setiap hari melintasi perlintasan sebidang, sudah dibicarakan dan akan difasilitasi,” tutur Yennesi.
Menurutnya, pengaturan arus lalu lintas di sekitar perlintasan sebidang yang sudah terdapat alternatif perlintasan tidak sebidang (underpass/overpass) perlu dilakukan mengingat sudah diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.
Terlebih nanti, tambah Yennesi, setelah Stasiun Manggarai selesai dibangun dan beroperasi penuh menjadi stasiun sentral, maka frekuensi perjalanan kereta api pun akan meningkat.
“Nantinya, kecepatan buka-tutup palang kereta api di perlintasan sebidang sisi selatan Stasiun Pasar Senen diperkirakan hanya sekitar 1,5 menit – 3 menit saja. Selain berbahaya bagi pengguna jalan, hal ini tentu akan menimbulkan kemacetan di sekitar perlintasan dengan enam lajur kereta api aktif ini,” ujarnya.
“Meskipun sudah merencanakan penutupan perlintasan sebidang, kajian mengenai solusi terbaik yang dapat diterapkan demi mengakomodasi aspirasi warga, akan terus dilakukan. Oleh sebab itu, diharapkan warga dapat turut aktif menyampaikan saran dan masukan agar pengaturan lalu lintas di sekitar perlintasan sebidang sisi selatan Stasiun Pasar Senen dapat dilakukan tanpa ada yang dirugikan,” pungkas Yennesi. (Yus)