BERITABUANA.CO, KUPANG – Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man mengajak para ahli gizi dan mahasiswa calon ahli gizi, untuk melakukan aksi bersama menangani stunting dan obesitas di Kota Kupang. Ajakan tersebut disampaikannya saat menghadiri peringatan Hari Gizi Nasional ke-62, di Kampus Program Studi Gizi dan Kebidanan Poltekes Kemenkes Kupang, Senin (31/1/2022).
Menurut Hermanus Man, tahun 1960 saat Hari Gizi Nasional pertama kali dicanangkan, Indonesia berhadapan dengan persoalan malnutrisi, yang saat itu dikenal dengan
“istilah kekurangan energi protein.
“Tapi untuk saat ini, masyarakat Indonesia berhadapan dengan persoalan menyangkut gizi yakni stunting dan obesitas,” ujar Hermanus Man.
Diakuinya, pemerintah sudah memiliki program khusus untuk penanganan stunting. Sementara mengenai penanganan obesitas, masih kurang sosialisasi.
“Tingkat kematian tertinggi di Indonesia, penyebab utamanya adalah karena penyakit yang timbul akibat obesitas, seperti hipertensi, kolesterol dan serangan jantung,” tandas Hermanus Man.
Untuk itu, tambah Hermanus Man, Prodi Gizi Poltekes Kemenkes Kupang sebagai pabriknya ahli gizi di NTT, ikut serta dan berkotribusi dalam upaya penanganan dua persoalan menyangkut gizi ini.
“Perlu ada sosialisasi tentang cara-cara penanganan obesitas, salah satunya melalui olahraga dan asupan gizi yang seimbang, tidak hanya sekedar dibuat karena momentum hari gizi saja,” harapnya.
Wakil Direktur I Poltekes Kemenkes Kupang, Irfan mengakui, Prodi Gizi didirikan untuk mencetak kader-kader yang berkontribusi, dalam upaya penanganan masalah gizi di NTT.
“Kami ingin melalui momentum peringatan Hari Gizi Nasional ke-62 ini, dapat memberikan pesan kepada masyarakat, tentang pentingnya memberikan asupan gizi seimbang,” tegas Irfan
Wakil Ketua I DPD Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Provinsi NTT, Gusti Ngurah Suarnawa, mengapresiasi Prodi Gizi Kemenkes Poltekes Kupang yang sudah menggagas peringatan Hari Gizi Nasional ini.
“Tugas Persagi sebagai organisasi profesi, adalah membantu pemerintah dalam upaya menurunkan angka stunting dan obesitas, serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan asupan gizi seimbang,” tandasnya. (iir)
