Wimboh Santoso Tegaskan Sektor Jasa Keuangan 2021 Stabil

by
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso

BERITABUANA.CO, KUPANG – Kondisi sektor jasa keuangan Tahun 2021 dinilai stabil, dengan kinerja yang semakin membaik didorong aktifitas perekonomian yang semakin meningkat. Demikian Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso dalam siaran persnya, Selasa (4/1/2022).

“Sektor finansial stabil. Permodalan perbankan sangat kuat dengan
likuiditas yang tersedia. Sementara pertumbuhan kredit sampai November
mencapai 4,8 persen (yoy), sedangkan rasio permodalan asuransi jiwa dan asuransi umum (RBC) sangat terjaga karena mencapai 329 persen,” kata Wimboh Santoso.

Di pasar modal, menurut Wimboh pertumbuhan di 2021 mencapai angka yang di luar perkiraan, seperti indeks harga saham gabungan yang tumbuh 10,08 persen, jumlah investor yang melonjak sangat tinggi, serta penghimpunan dana yang mencapai rekor tertinggi selama ini.

“Per 30 Desember 2021, IHSG berada di level 6.581,48 atau meningkat 10,08 Persen secara year to date (Ytd). Sementara itu, kapitalisasi pasar saham mencapai Rp 8.256 triliun atau naik 18,45 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2020 yakni Rp 6.970
triliun,” jelas Wimboh Santoso.

Diakui Wimboh Santoso, aktivitas perdagangan juga mencatatkan rekor-rekor baru, diantaranya frekuensi
transaksi harian tertinggi terjadi pada tanggal 9 Agustus 2021 yang mencapai 2,14 Juta kali transaksi, volume transaksi harian tertinggi yang mencapai 50,98 Miliar
saham di 9 November 2021, dan kapitalisasi pasar tertinggi yang mencapai Rp 8.354 Triliun di 13 Desember 2021.

“Dari sisi supply, pada 2021 OJK telah menerbitkan 53 surat efektif bagi perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana saham, dengan fund raised mencapai Rp61,66 Triliun,” tegasnya.

Adapun pertumbuhan IPO di Indonesia, tambah Wimboh Santoso, akan terus
bertumbuh seiring keberadaan 43 calon perusahaan yang masih dalam proses
penawaran umum (data per 31 Desember 2021).

“Dari sisi demand, terjadi peningkatan jumlah investor Pasar Modal secara signifikan di sepanjang tahun 2021. Per 30 Desember 2021, jumlah investor sebanyak 7,49 juta atau meningkat sebesar 92,99 persen dibandingkan akhir tahun 2020,yang tercatat hanya sebesar 3,88 juta. Jumlah ini meningkat hampir tujuh kali lipat dibandingkan akhir tahun 2017,” urai Wimboh Santoso. (rls/iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *