Pengebor Sumur Tarlim,  Pantang Mundur Sebelum Dapat Air

by
Pak Tua Tarlim (berjaket) bersama Wandi (kaos lengan panjang), Pariji dan Imron.

BERITABUANA.CO, BREBES–Air bersih adalah sumber kehidupan bagi manusia. Karena itu, air menjadi kebutuhan utama bagi setiap rumah tangga sehingga berbagai upaya dilakukan untuk memenuhinya, seperti membuat sumur, memanfaatkan mata air secara bersama-sama atau melakukan pengeboran yang bisa mencapai kedalaman sampai 30 meteran lebih.

Terkait pekerjaan pengeboran sumur ini,  ada satu sosok yang memiliki pengalaman dalam melakukan pengeboran dari lokasi yang ringan sampai yang berat yakni Tarlim yang kini berusia 73 tahun. Selama ini ia  melakukan pekerjaan bikin sumur bor baik yang dalam maupun yang dangkal.

Pak Tua begitu panggilan akrab Tarlim saat ditemui sedang mengerjakan pengeboran di lokasi Gunung Pandan Desa Kutamendala, Tonjong,  Brebes Selatan, Rabu (20/10/2021) terlihat sigap saat memasang pipa pengeboran bersama timnya.
“Alhamdulillah…saya masih sehat dan kuat untuk melakukan pekerjaan ini,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini Tarlim juga mengungkapkan tentang tantangannya berupa batu yang keras di lokasi pengeboran untuk mencapai kedalaman 60 meter. Menghadapi keadaan itu ia tidak akan menyerah karena orang yang memberikan pekerjaan pada dirinya berarti telah menaruhkan kepercayaan di pundaknya. Karena itu, harus dijaga dan pekerjaan pun harus diselesaikan.

“Jadi, seberat apa pun keadaannya tetap harus saya kerjakan sampai menemukan sumber air. Ini sebagai bentuk tanggungjawab sekaligus kepercayaan,” kata Tarlim yang sudah menekuni pekerjaan pengeboran ini sejak usia 20 tahunan sampai sekarang. Baginya, kepercayaan untuk mengerjakan pengeboran sumur yang diberikan orang terhadap dirinya harus dijaga sebagai pertaruhan atas profesinya.

Saat ini Tarlim sudah mempersiapkan generasi penerus usahanya kepada Wandi yang merupakan cucu pertamanya. Ia percaya Wandi bisa mengembangkan usaha pengeboran sumurnya karena sudah memiliki pengalaman puluhan tahun dan berpendidikan SMK sehingga secara teknus lebih menguasai.

Ditanya soal suka dukanya bekerja di bidang ini, Tarlim mengaku lebih banyak sukanya karena menyintai bidang yang ditekuninya sejak muda. Ia menyebutkan, dirinya melakukan pengeboran sejak masih dengan alat manual yang membutuhkan tenaga dan kekuatan tangan sampai sekarang dengan menggunakan alat modern berupa mesin.

Baginya, bukan persoalan alat yang bikin repot dan penuh tantangan, tapi medan atau lokasi yang harus dibor. “Dulu waktu dipercaya menangani proyek air bersih lewat Inpres jaman Presiden Soeharto, saya bekerja masih manual,” tutur Tarlim yang mengaku tak dapat  menghitung berapa jumlah sumur yang sudah dikerjakan sampai sekarang. “Pokoke wis ribuan lah,” tutur Tarlim yang masih terlihat energik.

Sebagai pemilik usaha pengeboran sumur, Tarlim tidak hanya mempekerjakan Wandi yang akan menjadi penerus, tapi ada juga Madi, Pariji, Imron Ruslan, dan Ralim. Wandi yang masih berusia 33 tahun membenarkan dirinya akan meneruskan usaha jasa pengeboran sumur dari kakeknya. “Iya nanti saya yang meneruskan usaha ini,” tuturnya.

Diakuinya sudah puluhan tahun bekerja sama dengan kakeknya. Artinya, sudah cukup paham dan siap bila nanti pada waktunya harus melanjutkan karena semua ilmu dan pengetahuan soal pengeboran ini sudah diturunkan. Bahkan, ujar Wandi, pengeboran manual yang biasa untuk wilayah pantura juga masih ada dan siap melayani.

“Kami bekerja dengan tim yang sudah berpengalaman,” kata Wandi seraya menyebutkan alamat yang bisa dihubungi Jalan Bahagia Gg. Melati RT.03/RW 02 Desa Pakauman Losari. Brebes nomor kontak 0853.2533.0760.  “Kami akan selalu siap bila ada yang memerlukan jasa pengeboran kami, termasuk untuk masyarat Brebes Selatan yang wilayahnya sedang berkembang,” pungkasnya. (Syaifullah H. Abdul Ghani)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *