Opsi Perpanjangan atau Penghentian PPKM Perlu Pengkajian Cermat dan Terukur

by
Ilustrasi

MASA Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang ketiga kalinya akan berakhir pada tanggal 9 Agustus 2021mendatang. Antara diperpanjang untuk yang keempat kalinya, masih belum bisa dipastikan. Akan melihat situasi pada tingginya tingkat penularan Covid-19.

Namun begitu pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, bahwa penularan Covid-19 saat ini, yakni varian Delta masih ganas. Sangat mungkin bisa diartikan pernyataan penanggung jawab penanganan Covid-19, untuk wilayah Jawa-Bali, masih sangat khawatir.

Kekhawatirannya itu pun dijabarkannya, dengan minta agar masyarakat yang terpapar Covid-19, untuk tidak lagi melakukan Isolasi Mandiri (Isoman), tapi melakukannya dengan cara ikut Isolasi Terpadu (Isoter). Alasannya, terhindar penularan kepada orang lain. Sementara Isoter lebih terkontrol ada tenaga medis yang menangani, terjamin asupan vitamin, obat-obatan, dan jelas tidak membayar karena semua ditanggung Pemerintah.

Nah, saat ini antara PPKM Level 4 untuk Jawa – Bali dilanjutkan atau tidak, menjadi permasalahan sendiri. Baru Senin (9/8/2021) besok akan berakhir. Pastinya dilanjutkan atau tidak, Pemerintah harus ekstra hati-hati dalam mengambil keputusan itu.

Keputusan ini memang sangat. Diputus berhenti atau diturunkan level, masyarakat masih belum bisa dilepas bebas. Banyak kesulitan yang menyebabkan masyarakat kembali berbuat atau melakukan semaunya.

Hal itu tentu menjadi masalah tersendiri. Jika tinggi lagi, sangat mungkin sulit untuk ditangkal lagi. Terlebih saat ini diakui semua bahwa virus COVID-19 varian Delta sangat ganas.

Sebaliknya, apabila PPKM diperpanjang. Masyarakat akan tambah menjerit, dan roda perekonomian mandek. Solusinya, pemerintah harus bertanggung jawab dalam membantu pemberian bantuan sosial secara lebih menyeluruh kepada masyarakat kecil dan insentif kepada pelaku usaha. Sebab, aktivitas ekonomi warga tambah lesu.

Dampak buruknya lagi, bila PPKM LevelĀ  dilanjutkan terus menerus dapat menunjukkan bahwa kebijakan yang diambil pemerintah pelaksanaannya di lapangan tidak efektif. Artinya, ini semua dapat menurunkan kepercayaan masyarakat karena pemerintah dianggap kurang berhasil mengatasi keadaan.

Pemerintah memberlakukan PPKM Darurat sejak 3 hingga 20 Juli lalu di wilayah Jawa-Bali sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19. Namun seiring berjalannya waktu, lonjakan kasus belum bisa ditekan bahkan justru meninggi. Pemerintah kemudian memberlakukan PPKM Level 4 pada 21-25 Juli. Kemudian, pemerintah memutuskan untuk memperpanjangnya hingga besok.

Dalam kasus Covid-19, sampai saat ini sebelum berakhir PPKM Level 4 besok, angka kematian masih tinggi. Data terakhir per Minggu (1/8/2021), penambahan kasus harian tercatat ad 30.738 kasus baru. Angka tersebut bahkan lebih tinggi bila dibandingkan dengan penambahan harian saat PPKM Darurat pertama kali diberlakukan pada 3 Juli lalu sebanyak 27.913 kasus. Secara akumulatif hingga saat ini ada 3.440.396 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Hal yang menggembirakan, data pasien sembuh harian mencapai 39.446 pasien. Total pasien sembuh dari Covid-19 ada 2.809.538 orang.

Sementara itu, angka kematian harian juga masih tinggi. Ada penambahan 1.604 pasien yang tutup usia sehingga jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 hingga saat ini menjadi 95.732 orang.

Nah, atas hal itu semua, Pemerintah harus berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait perpanjangan atau penghentian kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dalam upaya memutus penularan COVID-19. Diharapkan pemerintah dalam mengambil keputusan, adalah hal yang terbaik, seksama dan terukur.

Masyarakat pun, sudah semestinya membantu pemerintah dalam hal mengurangi tingkat penularan virus Covid-19 , varian Delta. Tanpa bantuan masyarakat, tentu pemerintah juga tidak bisa berbuat apa. Jadi saatnya kita bahu membahu melawan Covid-19. (Dadang Sugandi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *