Arumi Bachsin Alami Culture Shock Awal Tinggal di Kota Kecil

by
Arumi Bachsin. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Arumi Bachsin menetap di Jawa Timur setelah suami, Emil Dardak, terpilih menjadi Bupati Trenggalek sejak 2016. Emil pun kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur sejak 2019.

Meskipun sudah menjadi istri pejabat, Arumi Bachsin tetap tampil apa adanya dalam suasana santai. Ia berbicara terbuka seputar kesannya pada awal menetap di daerah.

Setelah pindah ke Trenggalek, Arumi Bachsin mengalami culture shock alias gegar budaya. Penyebabnya, tidak ada beberapa hal selama ini ditemuinya di Jakarta.

Ia mengaku gaya hidupnya sekarang jauh berbeda. Kalau sebelum menikah dengan Emil Dardak kehidupannya terbilang glamor, kini menjadi sederhana.

Rupanya hal pertama membuat Arumi terkejut saat tiba di kota tersebut terkait riasan wajahnya.

“Makeup saja enggak ada. Kebayangin enggak? Nah, culture shock-nya awalnya di situ,” ujar Arumi Bachsin saat menjadi tamu di kanal YouTube Ussy Andhika Official.

“Jadi sekarang koleksiku beda. Dari brand-brand luar atau yang sudah gede, aku mau ngulik-ngulik para pebisnis lokal yang keren-keren dan bagus, kualitasnya nggak kalah,” tambah Arumi.

Masih awal 20-an, Arumi Bachsin juga mengaku sangat kaget saat orang-orang di sekitarnya memanggilnya dengan sebutan ‘ibu’.

“Dipanggil ibu. Nah itu salah satu shock culture buat aku. Aku waktu pertama kali jadi Ketua PKK di sana waktu mendampingi dia (suami), dapat amanah untuk jadi Ketua PKK itu usia aku 21 atau 22 tahun,” kenangnya.

“Aku sampai harus banget dipanggil Ibu? Nah di situ shock culture-nya. Banyak banget, merasa aku lebih tua dari usia aslinya,” Arumi melanjutkan.

Tak hanya itu, Arumi juga dibuat kaget ketika menyadari kota tempatnya tinggal tak ada tempat belanja seperti mal.

“Aku dari Jakarta setiap hari sibuk dan lain-lain, di sana tuh sibuk tapi tingkat kesibukannya enggak kayak kita, enggak ada mal,” terang Arumi.

Kondisi Arumi tersebut tak dibiarkan berlarut-larut. Ia mampu beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya.

“Aku mulai merasa nyaman dan beradaptasi itu ketika memutuskan terjun langsung. Dapat amanah PKK, tadinya sebenarnya menjalankan gimana PKK-nya itu sendiri, pilihan ada di kita,” jelasnya.

“Cuma itu proses adaptasi. Sampai sekarang sudah bisa enggak kehilangan jati diri dan bisa menempatkan diri sebagai istri Mas Emil,” kata Arumi.(efp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *