BERITABUANA.CO, JAKARTA – Saat ini belum bisa dipastikan bahwa pesawat Sriwijaya Air SIY-182 yang hilang kontak di Kepulauan Seribu, jatuh atau apapun nama lainnya yang tidak diinginkan bersama. Nanum ada beberapa saksi yang tidak jauh dari peristiwa menginformasi mendengarnya suara dentuman di sekitar Pulau Laki pada sore tadi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus pun tidak mau memastikan. Ia hanya mengatakan, bahwa ada nformasi dari nelayan di sekitar Pulau Laki sekitar pukul 15.00 WIB sebelah timur Pulau Laki, itu ada yang mendengar suara seperti petir, kemudian ledakan,
Tapi, katanya, itu belum bisa menjadi pegangan. Bisa saja suara lainnya. Tapi pastinya saat ini Polres Kepulauan Seribu, dan Brimob Polda Metro Jaya tengah melakukan pencarian di lokasi tersebut.
“Saat ini Tim SAR gabungan sedang menuju ke lokasi untuk mengecek informasi dari nelayan tersebut,” imbuhnya.
Diketahui pesawat tersebut take off dari Bandara Soetta menuju ke Pontianak, Kalimantan Barat, sekitar pukul 14.30 WIB. Pesawat hilang kontak di Kepulauan Seribu tidak lama lepas landas dari Bandara Soetta.
Situs FlightRadar24 menyebut pesawat itu kehilangan ketinggian 10 ribu kaki dalam 1 menit. Penerbangan kehilangan ketinggian lebih dari 10 ribu kaki dalam 1 menit, sekitar 4 menit setelah keberangkatan dari Jakarta.
Dipantau dari situs FlightRadar24, pesawat Sriwijaya Air sempat mencapai ketinggian 10.900 kaki. Mendadak, ketinggian berubah menjadi 8.950 kaki, turun ke 5.400 kaki, hingga terakhir terpantau di 250 kaki. Setelah itu, pesawat hilang kontak. Pesawat ini merupakan jenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC. (Tim)