Nelce Ringu, Isi WFH Dengan Kreasi Bunga Akrilik

by
Nelce Ringu dengan hasil kerajinan bunga Akriliknya

PANDEMI Covid-19 membuat semua orang menghabiskan waktu lebih banyak di rumah. Hal ini juga yang dilakukan Nelce RP Ringu, yang kini sebagai kreator bunga berbahan Akrilik.

“Dari semua jenis kerajinan tangan yang pernah saya geluti, hanya membuat bunga Akrilik inilah yang membuat saya tidak bosan dalam mengerjakannya,” jelas Nelce Ringu saat berkreasi di kediamannya.

Diakui Nelce Ringu, hobby-nya membuat kerajinan tangan menurun dari sang mama, terlebih dia salah satu anak perempuan dari tujuh bersaudara.
“Mama dulu paling senang buat kerajinan tangan, akhirnya hobby itu turun ke saya,” tegas Nelce Ringu.

Kesukaannya merangkai bunga Akrilik, ujar Nelce Ringu, berawal dari suka melihat warna dan bentuknya yang indah dan beraneka, akhirnya membeli lemari khusus untuk mengoleksi bunga akriliknya.

“Baru beberapa kali membeli bunga tersebut, pikir-pikir kenapa tidak membuat sendiri bunga Akrilik,” kata Nelce Ringu.

Maka sejak saat itu, Nelce Ringu yang masih menjabat Ketua Bawaslu Provinsi NTT, berusaha mencari informasi tempat pelatihan membuat bunga Akrilik.

“Sekali waktu saat bertugas ke Jakarta, saya berupaya cari info tentang tempat pelatihannya, akhirnya ketemu tempatnya. Senangnya luar biasa,” tambah Nelce Ringu.

Setelah konsultasi dengan pemilik tempat latihan membuat bunga Akrilik, ternyata mereka hanya memberi waktu latihan seminggu dua kali. Pupus sudah harapan untuk ikut latihan, karena tugas di Jakarta hanya empat hari.

“Akhirnya, saya minta mereka datang ke hotel tempat saya menginap, dengan membawa seluruh bahan dan alat membuat bunga, agar bisa memberi pelatihan secara privat,” tutur Nelce Ringu.

Maka keesokan harinya, kata Nelce Ringu, usai penutupan acara Bawaslu, pelatih bunga Akrilik sudah datang, dan langsung menggelar latihan dari jam 10.00-21.00 WIB.

“Semua materi pelatihan dapat saya serap hanya dalam waktu singkat, dan sekarang bisa dilihat hasilnya. Bahkan saya buat kreasi lain, yang akhirnya justru ditiru oleh pengrajin lainnya,” papar Nelce Ringu.

Menurut Nelce Ringu, bisnis Akrilik saat ini bisa mempekerjakan dua orang warga sekitar, begitu juga kerajinan Makrame dan menyulam yang pernah digeluti, kini dipercayakan kepada keponakan.

“Bunga Akrilik yang sudah selesai, saya upload di media sosial, dan selalu ada yang menawar untuk membelinya. Harga bervariasi tergantung jenis dan jumlah bahan yang digunakan serta tingkat kesulitan rangkaian yang dibuat,” pungkas Nelce Ringu. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *