Jelang Implementasi TSS Selat Sunda dan Lombok, Kemenhub Lakukan Penyegaran Operator VTS

by
Para narasumber dan petugas VTS sedang melakukan penyegaran melalui video conference, jelang diberlakukan TSS Selat Sunda dan Lombok.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Menjelang diberlakukannya Traffic Separation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok mulai 1 Juli 2020, Direktorat  Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub terus melakukan berbagai persiapan, salah satunya menggelar kegiatan Refresher atau Penyegaran bagi Petugas Operasional dan Operator Stasiun Vessel Traffic System (VTS) Merak dan Benoa secara online melalui video conference.

Direktur Kenavigasian Ditjen Hubla Kemenhub, Hengky Angkasawan kepada www.beritabuana.co dalam keterangan persnya, Senin (27/4/2020) mengatakan kegiatan Refresher Online ini diselenggarakan untuk mengetahui progress kesiapan dari operator VTS Merak dan Benoa dalam rangka implementasi TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok, serta untuk menyampaikan update ketentuan-ketentuan Internasional yang terkait.

“Seperti kita ketahui, berdasarkan hasil Sidang Maritime Safety Committee (MSC) ke-101 telah disepakati bahwa TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok akan diimplementasikan tanggal 1 Juli 2020 mendatang. Untuk itu tentunya diperlukan kesiapan Sumber Daya manusia selaku operatornya agar dapat menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku,” ujar Hengky.

Menurut Hengky, kegiatan Refresher yang berlangsung selama dua, 27-28 April 2020 ini perlu diadakan karena dalam melaksanakan pengawasan implementasi TSS di Selat Sunda dan Selat Lombok, Operator VTS harus mampu mengimplementasikan ketentuan-ketentuan sesuai United Nations Convention for the Law of the Sea (UNCLOS), serta ketentuan lainnya dari International Maritime Organization (IMO) dan International Association of Marine Aids to Navigation and Lighthouse Authorities (IALA).

“Pelaksanaan kegiatan Refresher secara online ini merupakan bukti bahwa Kementerian Perhubungan tetap melaksanakan percepatan persiapan implementasi TSS meskipun sedang menghadapi pandemi Covid-19,” tandas Hengki, seraya menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 tidak menghalangi kerja nyata melayani masyarakat, dalam hal ini dengan tetap memfasilitasi agar para Operator VTS bisa mendapatkan pengetahuan dan update terkait dengan implementasi TSS di Selat Sunda dan Lombok bulan Juli mendatang.

Hengki menuturkan, adapun dalam kegiatan Refresher Online ini, perwakilan dari Direktorat Kenavigasian, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan bertindak selaku narasumber untuk menyampaikan materi mengenai ketentuan-ketentuan terkait berdasarkan UNCLOS, Collision Regulation (COLREG) Rule 10 tentang TSS, serta Standard Maritime Communication Phrase (SMCP).

“Seluruh peserta akan diajak untuk mereview bersama Standar Operasional Prosedur (SOP) Operasional VTS serta akan disosialisasikan pula Draft RPM TSS. Dan para narasumber berkompeten akan menyampaikan materi-materi yang merupakan standar pengetahuan yang wajib dimiliki oleh Operator VTS, khususnya di wilayah TSS,” tutup Hengki. (Yus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *