BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kapolri Jenderal Idham Azis memberikan delapan direktif terkait situasi dan kondisi di tengah pandemi virus corona (Covid-19) kepada seluruh jajaran Kapolda melalui video conference di Mabes Polri, belum lama ini.
“Setiap Polres siapkan beras 10 ton dan bahan pokok lainya untuk bisa membantu segera masyarakat yang belum mendapat bansos,” tegas Idham Azis, Senin (27/4/2020).
Delapan Direktif Kapolri dimulai dari kepastian distribusi logistik kebutuhan masyarakat aman dan lancar.
Selain itu, Kapolri juga meminta agar anggotanya turut mengamankan atau mengawasi bansos baik dari jumlah, sasaran dan kualitasnya sesuai dengan program pemerintah.
Kemudian kedua, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar ditindaklanjuti dengan mengedepankan tindakan preemtif, preventif dan humanis. “Penegakan hukum alternatif terakhir,” terangnya.
Ketiga, Kapolri meminta agar setiap tindakan dan tugas kemasyarakatan agar melibatkan TNI dan stakeholder lain.
Keempat, dalam setiap operasi kepolisian, Jenderal Idham Azis meminta tidak ada istilah siaga 1, namun diganti kesiapsiagaan.
Kelima, dilarang menggunakan kata tembak di tempat serta tidak ada penyiapan penembak jitu (sniper).
“Namun, jika membahayakan keselamatan masyarakat dan anggota maka lakukan tindakan tegas dan terukur,” ujarnya.
Kemudian keenam, agar seluruh anggota Polri mematuhi maklumat Kapolri tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran Covid-19 baik diri sendiri maupun keluarga.
Selanjutnya yang ketujuh, sebagaimana keputusan dalam Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Negara, pada 23 April 2020, pelaksanaan PON di Papua ditunda menjadi Oktober 2021, maka anggaran Polri untuk pengamanan PON dialokasikan kepada penanganan Covid-19.
Yang terakhir, Polri melalui Bhabinkamtibmas melakukan penyisiran dan melakukan pendataan kepada masyarakat yang belum mendapatkan bansos. Untuk itu, setiap Polres siapkan beras 10 ton dan bahan pokok lainya untuk bisa membantu segera masyarakat yang belum mendapat bansos. (Min)
