Pengamat Sebut Sindiran Anggota PKS ke Puan Sangat Tajam

by
Peluang, Ujang Komarudin
Pakar Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Dr. Ujang Komarudin. (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pengamat politik Ujang Komarudin menyesalkan sikap Ketua DPR Puan Maharani yang tidak memberi kesempatan kepada anggota DPR dari Fraksi PKS Fahmi Alaydroes berbicara dalam Rapat Paripurna DPR RI.

“Saya menyayangkan sikap Ketua DPR seperti itu. Sebagai institusi demokrasi, mestinya DPR RI menjadi lembaga yang mengedepankan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi, salah satunya kebebasan dalam menyampaikan pendapat,” kata Ujang yang dihubungi beritabuana.co, Senin (8/11/2021).

Seperti diberitakan, Rapat Paripurna DPR RI hari ini dipimpin Puan Maharani dengan agenda persetujuan DPR Jenderal Andika Pratama sebagai Panglima TNI. Diakhir rapat ada insiden kecil saat politisi PKS Fahmi Alaydroes mengajukan interupsi.

Saat itu, Puan Maharani mau mengakhiri rapat, tapi kemudian Fahmi bicara untuk interupsi. Namun Puan mengabaikan interupsi itu dan segera mengetuk palu tanda rapat diakhiri pada hal Fahmi sedang bicara.

Mungkin karena kecewa tak diberi kesempatan, Fahmi sempat menyelutuk atau menyindir Puan. “Gimana mau jadi capres !”

Tak lama, Ketua Fraksi PDI P DPR Utut Adianto beranjak dari bangkunya dan menyambangi Fahmi di tempat duduknya. Tak jelas apa yang disampaikan Utut, tapi sempat terlihat keduanya terlibat berbicara.

Lebih lanjut Ujang menilai, sikap Ketua DPR tersebut tak mencerminkan nilai-nilai demokrasi itu sendiri. Menurut Ujang, tidak ada susahnya Fahmi diberi kesempatan bertanya atau menyampaikan pendapatnya.

“Apa susahnya Anggota DPR yang lain diberi kesempatan berbicara sebelum ketua menutup rapat,” tandas Ujang, dosen Universitas Al Azhar Indonesia.

Karena itu, Ujang melihat wajar saja jika Fahmi Alaydroes dalam rapat paripurna itu menyindir Puan. Fahmi kecewa tak diberi ruang untuk bicara. Disebut Ujang, sindiran tersebut sangat tajam untuk Puan.

“Nah mestinya Puan juga introspeksi diri. Mesti menjaga roh dan marwah DPR sebagai institusi demokrasi. Agar Puan tak dituduh oleh rakyat sebagai ketua yang sok berkuasa , mestinya memberi kesempatan pada Fahmi untuk berbicara,” pungkasnya. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *