BERITABUANA.CO, JAKARTA – Masyarakat diminta untuk tetap berhati-hati dalam melakukan investasi emas. meski harga terus meroket. Karenanya, diimbau untuk menghindari euforia hingga menjadi demam emas, atau membeli emas jor-joran, menyikapi kenaikan harga meroket atau signifikan.
Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Heru Sutadi, menjelaskan bahwa enaikan harga emas juga membuka ruang bagi para spekulan. Perihal ini berpotensi merugikan masyarakat yang tidak memahami pola-pola permainan para spekulan investasi.
“Bisa saja para spekulan tersebut borong emas dengan harga tinggi seperti sekarang. Ketika harga naik lagi mereka akan menjual emasnya yang bisa menyebabkan harga emas turun,” kata Heru Sutadi, Senin (14/3/2025).
Artinya, jelas Heru, masyarakat yang jor-joran aka membeli emas dalam jumlah besar, tapi, tegasnya, sudah pasti tidak sebesar para spekula. Jika terjadi, seperti yang disebutkan, tentu akan merugi besar karena turunnya harga. Turun harga ini, juga harus dipotong administrasi.
Karenanya, Heru mewanti-wanti, masyarakat harus waspada. BPKN sendiri, lanjutnya, akan makin meningkatkan edukasi ke masyarakat agar tidak dirugikan.
Harga emas keluaran Logam Mulia Antam 24 Karat naik berturut-turut dalam 3 hari. Sabtu (12/4/2025), harga emas menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah, naik Rp15.000 per gram ke level Rp m1.904.000 per gram.
Sebelumnya, Kamis (10/4/2025), harga emas naik Rp34.000 per gram ke level Rp1.846.000 per gram. Kemudian, Jumat (11/4/2025), harga emas naik Rp43.000 per gram ke level Rp1.889.000 per gram.
Sepekan terakhir, pergerakan emas Antam terpantau naik berada di rentang Rp1.754.000-1.904.000 per gram. Sedangkan dalam sebulan terakhir, pergerakan harga emas terpantau naik dan berada di rentang Rp1.679.000-1.904.000 per gram. (Kds)