BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menyampaikan bahwa ada sembilan target utama dalam program 100 hari kerja di bawah kepemimpinan Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman.
Juru Bicara Kementrans Irwan menegaskan, program 100 hari kerja merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi besar Presiden Prabowo Subianto mengenai persatuan dan kesejahteraan.
Terutama, sambungnya, dengan berfokus pada pemberdayaan kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia.
Hal yang pertama, kata Irwan terkait dengan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Kementrans sebagai kementerian yang baru dibentuk di kabinet Merah Putih.
“Penyusunan Rencana Strategis (Renstra), termasuk menetapkan kawasan transmigrasi yang menjadi prioritas nasional dalam rangka mendukung visi dan misi Presiden,” kata Irwan dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Kedua, sambung Irwan, di 2024 ini, Kementrans akan melaksanakan program penempatan transmigran sebanyak 111 Kepala Keluarga (KK) di lima provinsi, yakni di Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah.
“Program itu berupa pembekalan dan pelatihan untuk para calon transmigran,” ucap Irwan yang juga menjabat sebagai staf khusus menteri ini.
Sosialisasi dan silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan agama, juga menjadi rangkaian renstra ketiga yang akan dilakukan kementerian di bawah kepemimpinan Iftitah Sulaiman tersebut.
Dikatakan Irwan, Kementrans juga akan segera mengadakan sosialisasi dan silaturahmi dengan tokoh agama dan masyarakat, terutama di Papua.
“Fokusnya adalah revitalisasi 10 kawasan transmigrasi di wilayah Papua, dengan harapan kawasan tersebut bisa berkembang menjadi mandiri dan berdaya saing,” paparnya.
Dorongan ekspor dari kawasan transmigrasi
Renstra keempat, Kementrans, masih dikatakan Irwan akan mendorong potensi ekspor komoditas unggulan dari kawasan transmigrasi. Sedangkan yang kelima, terkait program beasiswa untuk Anak-anak transmigran untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Kementrans akan memberikan beasiswa bagi 145 mahasiswa dari keluarga transmigran dengan bekerja sama berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar daerah,” ucapnya.
Panen raya di kawasan transmigrasi, sebut Irwan juga menjadi fokus kerja dari Kementrans. Ia menjelaskan panen raya sebagai bagian dari program pembangunan pertanian yang mendukung kesejahteraan masyarakat transmigrasi.
“Ketujuh, pembangunan infrastruktur di kawasan transmigrasi. untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat transmigrasi, dari pembangunan dan pengoperasian fasilitas infrastruktur seperti jalan, jembatan, gedung, perumahan, serta sarana pengairan di lima provinsi, termasuk Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan,” sebutnya.
Lalu, yang kedelapan penandatanganan kerja sama dengan pemerintah daerah, dan yang terakhir pembangunan berkelanjutan di kawasan transmigrasi.
“Program ini diharapkan akan mendorong pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di kawasan transmigrasi,” kata Irwan seperti penggunaan teknologi hijau yang menghasilkan energi terbarukan.
Irwan berharap, dengan implementasi program 100 hari ini, Indonesia dapat menuju kemajuan yang lebih signifikan menuju “Indonesia Emas 2045”. (Jal)





