Ini Pendapat Pengamat Sulitnya Mencapai Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen

by
Pengamat kebijakan publik Andrinof Chaniago (kiri) sedang menyampaikan pendapatnya tentang pertumbuhan ekonomi dalam diskusi soal R APBN 2025 di media center gedung DPR RI kompleks parlemen Senayan Jakarta, Selasa(27/8/2024). Anggota Komisi XI DPR RI Misbakhun dan Kamrussamad juga hadir sebagai pembicara. (Foto: Win)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Indonesia masih akan sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas lima persen kalau porsi pendapatan produk domestik bruto (PDB) di sektor industri masih di bawah angka 20 persen.

Demikian dikemukakan oleh Pengamat kebijakan publik Andrinof Chaniago dalam acara diskusi soal RAPBN 2025 hari ini di Gedung DPR, Selasa (27/8/2024). Turut jadi narasumber pada acara diskusi itu Mokhamad Misbakhun dari Komisi XI DPR dan Kamrussamad dari Fraksi Partai Gerindra.

Menurut Andrinof, dalam beberapa tahun terakhir, porsi pendapatan negara dari sektor industri terus turun sehingga sulit diharapkan akan terjadi pertumbuhan ekonomi seperti yang dinikmati oleh China, India, dan Vietnam.

Menurutnya, salah satu prasyarat untuk mencapai Indonesia Emas 2045 adalah dengan memacu pertumbuhan ekonomi. “Ini yang tidak kita sadari. Porsi dari PDB atas sektor industri turun terus,” ujar Andrinof.

Dia mengaku berani taruhan kalau pertumbuhan ekonomi tidak akan pernah mencapai enam persen tanpa memacu pertumbuhan sektor industri.

Dia mencontohkan tiga negara yang mengalami kemajuan tinggi dalam hal pertumbuhan ekonomi akibat kemajuan industri adalah China yang bisa mencapai 10 persen. India bisa mencapai rata-rata pertumbuhan enam persen sebagaimana juga yang dialami Vietnam dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Andrinof, salah satu penyebab rendahnya pertumbuhan ekonomi adalah akibat RAPBN tidak berorientasi pada pembangunan jangka panjang dengan penekanan investasi di bidang industri. Dia mengatakan bahwa RAPBN yang berorientasi jangka panjang akan membuat konsistensi pertumbuhan terjaga.

Sementara itu, Misbakhun mengatakan bahwa dalam konteks pertumbuhan ekonomi, harus diperhatikan soal ukuran ekonomi satu negara. Ukuran ekonomi Indonesia, ujarnya, harus dibandingkan dengan negara Brazil atau India dan Turki.

“Kalau ingin membandingkan Indonesia yang agak comparable itu adalah negara-negara yang ada di BRICS, yakni Brasil, India, China dan Afrika Selatan,” ujarnya.

Sedangkan terkait ekonomi Indonesia ke depan, Misbakhun optimistis ekonomi akan tetap stabil dengan pertumbuhan di kisaran lima persen. (Asim)