BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), pada tahun 2032. Untuk hal ini sejumlah negara maju sudah mulai melakukan pendekatan intensif dengan Indonesia terkait PLTN.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah merampungkan payung hukum berupa Keputusan Presiden (Keppres) yang proses harmonisasinya telah selesai.
Regulasi tersebut menjadi syarat mutlak untuk mendapatkan restu dari Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) sebelum pembangunan fisik benar-benar dimulai.
“Jadi untuk rancang Keputusan Presidennya, ini kan sudah selesai harmonisasi dan juga ini dalam proses pengundangan,” ujar Yuliot, di Kantor Kementerian ESDM, Senin (15/12/2025).
Setelah aspek regulasi tersebut rampung, kata Yuliot, pemerintah berencana segera menyeleksi mitra strategis yang akan menggarap proyek tersebut.
Yuliot mengungkapkan bahwa persaingan antarnegara pemilik teknologi nuklir canggih mulai terasa, di mana Rusia, Korea Selatan, hingga Kanada sudah membuka komunikasi untuk menawarkan kerja sama.
“Jadi harapannya itu nanti kita akan memilih mitra dalam rangka pembangunan PLTN. Jadi ini salah satunya, ini kan yang dari kunjungan Presiden kemarin kan salah satunya Rusia yang menawarkan. Ya kemudian ada vendor teknologi, ada Korea juga sudah menghubungi, Kanada juga sudah menghubungi,” tambahnya.
Dalam menentukan mitra, pemerintah akan mempertimbangkan berbagai aspek teknis dan ekonomis secara matang, mulai dari besaran investasi hingga efisiensi output listrik.
Pilihan teknologi pun masih terbuka lebar, apakah akan menggunakan Small Modular Reactor (SMR) berkapasitas 250 Mega Watt (MW) atau reaktor skala besar berdaya 1,4 Giga Watt (GW) demi mendapatkan harga listrik yang murah.
“Jadi nanti kita akan memilih dari sisi besaran investasi, output dan juga ini efisiensi. Jadi yang kita harapkan dengan adanya PLTN, harga HPP yang dijual ke PLN atau dibeli oleh PLN bisa lebih bersaing,” tandasnya. (Ram)






