Pemprov NTT Gandeng Australia Luncurkan Program KITA SEHAT

by
Foto bersama usai peluncuran KITA SEHAT. (iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT secara resmi meluncurkan Program Kemitraan Indonesia – Australia untuk Transformasi Kesehatan (KITA SEHAT).

Acara peluncuran yang digelar di ruang rapat Gubernur NTT, Rabu (26/11/2025) juga dihadiri Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, Ketua DPRD Provinsi NTT, Emilia Nomleni, perwakilan kementerian terkait, perwakilan dari organisasi internasional seperti UNICEF, UNFPA, dan WHO, serta jajaran Perangkat Daerah terkait lingkup Pemprov NTT. Hadir pula Tim Program KITA SEHAT yang akan mendampingi pemerintah selama empat tahun fase pertama pelaksanaan program, dari 2025–2029.

Dalam sambutannya, Gubernur NTT, Melki Laka Lena, menyampaikan bahwa peluncuran ini merupakan langkah strategis, dalam memperkuat sistem kesehatan di Provinsi NTT, sekaligus mendukung agenda nasional menuju Indonesia Emas 2045.

“Program KITA SEHAT hadir untuk memperkuat layanan primer, meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, memperbaiki tata kelola kesehatan, serta mendorong pencegahan stunting sebagai bagian dari prioritas pembangunan daerah,” ujar Melki Laka Lena.

Melki Laka Lena menjelaska, bahwa program ini sejalan dengan Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025–2029 “Indonesia Maju, Menuju Indonesia Emas 2045”, serta Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTT 2025-2029, yaitu “NTT Maju, Cerdas, Sehat, Sejahtera dan Berkelanjutan”.

“Visi tersebut dapat dicapai melalui delapan Misi Presiden yang dituangkan dalam Asta Cita. Tepatnya Cita ke-4 yang menjadi prioritas nasional,” jelas Melki Laka Lena.

Secara rinci diungkapkan, yakni berfokus pada upaya memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.

“Sedangkan di tingkat provinsi, visi tersebut dijabarkan dalam 5 visi dengan misi ke-2 berfokus pada kesehatan. Dan visi dan misi tersebut diimplementasikan dalam Program Dasa Cita Ayo Bangun NTT : ‘Posyandu Tangguh, Masyarakat Sehat Dan Bebas Stunting’. Hal ini menerangkan bahwa peningkatan kualitas kesehatan masyarakat tidak dapat dicapai tanpa sinergi lintas sektor dan kerja sama internasional,” paparnya.

Sebelumnya, Plt. Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali yang hadir via daring dalam sambutannya mengatakan, program kerja sama ini akan berjalan dalam dua fase hingga tahun 2033, dengan dukungan anggaran yang signifikan dari Pemerintah Australia melalui DFAT.

“Pada fase pertama, tahun 2025-2029, fokus utama diarahkan pada dua pilar besar, yakni Penguatan pelayanan kesehatan primer dan gizi, untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses layanan yang berkualitas, inklusif, dan berkesinambungan.

“Kedua, pendekatan One Health dan ketahanan kesehatan, yang mengintegrasikan kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan lingkungan, guna memperkuat sistem surveilans, laboratorium, serta respons terhadap ancaman penyakit menular dan zoonosis,” jelasnya.

Lebih lanjut Ia mengatakan dengan penetapan Provinsi NTT sebagai salah satu lokus utama implementasi Program KITA SEHAT, hal tersebut mencerminkan komitmen bersama untuk memperkuat sistem kesehatan di daerah yang memiliki tantangan yang cukup besar sekaligus memiliki potensi sumber daya yang besar.

“Kita mengetahui bahwa Provinsi NTT menghadapi berbagai isu strategis seperti status gizi masyarakat, akses layanan primer, kapasitas laboratorium kesehatan manusia dan hewan, serta pengendalian penyakit Zoom Okto,” ujar dia.

Namun, di balik tantangan tersebut, pemerintah dan masyarakat di Provinsi NTT juga memiliki semangat, komitmen, dan kesiapan untuk terus bertransformasi menjadi lebih baik,” ucapnya.

“Kami menaruh harapan besar agar Program KITA SEHAT di NTT dapat menjadi contoh praktik baik dalam memperkuat layanan kesehatan primer, memperbaiki status gizi masyarakat, serta meningkatkan kapasitas sistem kesehatan hewan dan laboratorium,” tegas dia.

Sementara itu, Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, dalam sambutannya mengungkapkan komitmen pemerintah Australia untuk mendukung sistem kesehatan Indonesia yang inklusif, adil dan tangguh, dan bermanfaat bagi anak-anak, ibu, keluarga dan masyarakat.

“Kami tahu bahwa negara tidak dapat tumbuh dan berkembang, kecuali jika masyarakat hidup dengan ketercukupan kebutuhan dasar, seperti anak-anak yang sehat, gizi yang baik, dan terawat dengan baik,” Kaka Gita.

Sehingga melalui program ini, lanjut Gita, kolaborasi akan menjadi kunci untuk mencapai hasil yang diharapkan. Australia bangga sekali bisa bermitra dengan provinsi NTT membantu mengatasi masalah kesehatan melalui program kerja sama ini,” tutur Gita. (iir)