BNN Operasi Blitzkrieg Narkoba di Kampung Bahari dan Kampung Ambon

by
Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto. (Foto: Tag)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Badan Narkotika Nasional (BNN) sejak dipimpin Komjen Pol Suyudi Ario Seto benar-benar menyatakan perang total terhadap peredaran narkoba di tanah air terutama di Jakarta dan sekitarnya yang terindikasi sangat rawan narkotika.

Berawal dari penggerebekan pabrik narkoba di sebuah apartemen di Cisauk Tangerang, secara simultan BNN melakukan opera blitzkrieg terhadap dua wilayah sarang narkoba yang sangat terkenal di Jakarta, yaitu Kampung Bahari Jakarta Utara dan Kampung Ambon, Jakarta Barat.

Dua wilayah yang bisa disejajarkan dengan wilayah Harlem dan Bronx di New York, America Serikat ini memang gudangnya sindikat-sindikat narkoba di tanah air. Entah sudah puluhan operasi penberantasan narkotika di sana, tapi sampai saat ini tetap sulit dibersihkan.

Motto atau kampanye utama yang digagas Kepala BNN Komjen Pol Suyudi Aryo Seto “War On Drugs For Humanity” atau “Perang Melawan Narkoba untuk Kemanusiaan” menjadi semangat baru dalam memerangi narkoba.

Semboyan yang sangat mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan yang selaras dengan Hak Asasi Manusia (HAM), demi menyelamatkan masyarakat dan generasi mendatang mungkin menjadi trigger agar pemberantasan narkoba lebih efektif dan komprehensif.

Apalagi Suyudi juga menginisiasi slogan lndonesia Bersinar (Bersih Narkoba) dan
“Say No to Drugs” (Kata tidak terhadap narkoba).

Penggrebekan pabrik narkoba di sebuah apartemen di Cisauk, Kab. Tangerang, BNN menyita peralatan produksi. Pabrik ini menghasilkan Rp 1 milyar bagi dua bandar yang berhasil ditangkap.

BNN dua pekan lalu menggerebek sarang narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara. Sebanyak 18 tersangka ditangkap beserta barang bukti narkoba.
Penggerebekan dilakukan dalam operasi terpadu pemulihan kawasan rawan narkoba oleh BNN RI dan di-backup oleh Brimob. Penggerebekan dilakukan pada Rabu (5/11/2025) siang.

“Total tersangka 18 orang dengan rincian,” kata Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Brigjen Roy Hadi Siahaan kepada wartawan.

Saat tim gabungan melakukan penggerebekan ini, pelaku sempat melakukan perlawanan. Mereka melempari petugas dengan batu hingga kembang api.

“Saat dilakukan operasi penindakan sempat terjadi perlawanan dengan busur panah, lemparan batu, kembang api, dan senjata tajam oleh kelompok jaringan narkoba tersebut, namun masih dapat dipukul mundur dan dikendalikan oleh tim di lapangan,” kata Roy.

Kemudian Kamis (6/11) BNN bersama Polri kembali melancarkan operasi gabungan di kawasan padat penduduk Kampung Ambon, Jakarta Barat, yang dikenal sebagai salah satu wilayah rawan transaksi narkotika.

Operasi ini digelar untuk menekan peredaran gelap narkoba yang memanfaatkan permukiman warga sebagai lokasi persembunyian dan transaksi. Sebanyak kurang lebih 500 personel dikerahkan untuk menyisir gang-gang sempit serta sejumlah titik yang dicurigai menjadi tempat penyimpanan narkotika.

Tim Gabungan kemudian melakukan penggeledahan pada sebuah lapak di pinggiran sungai serta tiga area kos-kosan di wilayah Kampung Ambon. Dari hasil penggeledahan inilah petugas berhasil mengamankan delapan tersangka berinisial AP, L, D, A, IK, MS, AS, dan RS. Selain itu, turut disita barang bukti berupa 558,05 gram sabu serta satu klip ganja siap edar dan siap pakai yang dikemas dalam plastik klip dan bungkus rokok.

Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto menyatakan pemberantasan narkoba merupakan salah satu pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Dia juga mengatakan pemberantasan narkoba menjadi syarat membangun sumber daya manusia unggul.

“Berperang terhadap narkoba demi kemanusiaan tentunya sejalan dengan Asta Cita Bapak Presiden. Khususnya poin ke-7 terkait pemberantasan narkoba sebagai bagian reformasi hukum dan ketahanan bangsa,” kata kata Suyudi dalam jumpa pers pengungkapan kasus narkoba.

Mantan Kapolda Banten itu kemudian menyebutkan masalah narkoba merupakan isu kemanusiaan. Dia mengatakan narkoba bukan sekadar kriminal.

“Narkoba dipandang sebagai isu kemanusiaan bukan hanya sekadar kriminalitas. Pengguna narkoba sebagai korban yang harus disembuhkan melalui rehabilitasi. (nico k)