BERITABUANA.CO, JAKARTA— Senator asal Sumatera Barat, Irman Gusman Datuk Rajo Nan Labiah, menyatakan dukungan penuh terhadap pembentukan Perkumpulan Kekeluargaan Agam-Bukittinggi (PerKAB) sebagai wadah nasional bagi perantau dari dua daerah asal Sumatera Barat tersebut. Organisasi ini direncanakan berpusat di Jakarta dan menjadi induk bagi cabang-cabang di berbagai daerah.
Pernyataan dukungan itu disampaikan Irman saat menerima kunjungan silaturahim pengurus PerKAB Palembang di kediamannya, Jalan Beruang Raya, Bintaro, Jakarta, Kamis (6/11/2025) petang. Rombongan dipimpin Ketua Umum PerKAB Palembang Drs. H. Noprizon, M.Kes., Dt. Mangkuto Rajo, didampingi mantan Bupati Agam Andri Warman dan mantan Wakil Wali Kota Bukittinggi Marfendi Dt. Basa Balimo.
Di Sumatera Selatan, PerKAB yang berdiri sejak 2024 telah berkembang pesat dengan 17 cabang di tingkat kota dan kabupaten. Irman menilai langkah tersebut sebagai terobosan strategis dalam memperkuat jejaring perantau Agam dan Bukittinggi.
“Ini langkah luar biasa. Perantau Agam dan Bukittinggi di Sumatera Selatan sudah bergerak lebih dahulu. Menghimpun dan menggerakkan perantau itu penting, karena mereka adalah tumpuan harapan membangun kampung halaman di masa depan,” ujar Irman, yang pernah menjabat Ketua DPD RI periode 2009–2016.
Menurut Irman, pembangunan di Sumatera Barat saat ini masih stagnan, padahal potensi daerah sangat besar jika kekuatan diaspora mampu digerakkan secara sistematis. Ia mencontohkan keberhasilan Tiongkok dan India dalam memanfaatkan potensi perantau untuk memperkuat perekonomian nasional.
“Perantau adalah kekuatan tersembunyi yang belum sepenuhnya dihimpun dan digerakkan. PerKAB menjadi wadah strategis untuk menyatukan pemikiran, pengalaman, dan investasi mereka bagi kampung halaman,” jelasnya.
Irman juga mendorong sinergi antara generasi muda di nagari dan para perantau. Ia menyinggung adanya Koperasi Merah Putih dengan dukungan modal Rp3–5 miliar dari pemerintah yang dapat menjadi mitra kolaboratif dalam menggerakkan ekonomi daerah. “Kolaborasi generasi muda dan perantau akan menciptakan sinergi luar biasa,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PerKAB Palembang Noprizon menyebut Agam dan Bukittinggi sejak lama dikenal sebagai “lahan subur” lahirnya tokoh besar bangsa. “Ini kekuatan yang harus dihimpun,” ujarnya.
Mantan Bupati Agam Andri Warman menambahkan, dari sepuluh pahlawan nasional asal Sumatera Barat, delapan di antaranya berasal dari Agam dan Bukittinggi.
Sedangkan Marfendi, mantan Wakil Wali Kota Bukittinggi, menilai saatnya Agam dan Bukittinggi memiliki gaung seperti organisasi perantau lainnya, misalnya Persatuan Keluarga Daerah Pariaman (PKDP) yang telah mendunia.
“Jangan PKDP saja yang menggema ke seluruh nusantara, Agam dan Bukittinggi juga harus bisa,” ujarnya.
Pertemuan tersebut menyepakati pembentukan tim kecil yang bertugas menyiapkan deklarasi nasional PerKAB pada 7 Desember 2025 mendatang di Jakarta. Tim ini dikoordinasikan oleh Bakor Agam Jakarta yang dipimpin Zefri (Ketua) dan Yonoviar (Sekjen), dengan dukungan penuh dari Irman Gusman, Andri Warman, dan pengurus PerKAB Palembang.
“Mari satukan langkah. Ini bukan hanya organisasi kekeluargaan, tapi gerakan moral dan sosial untuk memulihkan semangat membangun kampung halaman dari perantau untuk daerah,” pungkas Irman. (Ery)





