BERITABUANA.CO, JAKARTA — Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menggandeng Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memasukkan materi tentang pekerja migran dalam program Sekolah Rakyat. Langkah ini bertujuan memperkuat edukasi dan sistem perlindungan pekerja migran sejak dini, mulai dari tahap pra-penempatan hingga setelah mereka kembali ke Tanah Air.
Menteri P2MI Mukhtarudin mengatakan, kolaborasi lintas kementerian ini merupakan upaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi pekerja migran melalui sinergi antar-lembaga negara.
“Tujuannya adalah memperkuat kolaborasi antar-instrumen negara untuk meningkatkan kualitas pelayanan pekerja migran, baik sebelum, ketika penempatan, maupun sesudah penempatan,” ujar Mukhtarudin dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Mukhtarudin menilai, kerja sama dengan Kemensos menjadi langkah strategis agar edukasi mengenai hak, kewajiban, serta perlindungan pekerja migran dapat disampaikan sejak dini kepada masyarakat, terutama generasi muda calon tenaga kerja.
“Kami ingin Sekolah Rakyat juga menyertakan materi terkait pekerja migran, terutama bagi mereka yang berminat menjadi pekerja migran Indonesia,” katanya.
Ia menambahkan, kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar P2MI tidak hanya fokus pada perlindungan pekerja migran, tetapi juga berperan dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi.
Menurut Mukhtarudin, integrasi program ini akan memperkuat sistem nasional penciptaan lapangan kerja yang terkoordinasi antar-sektor, mulai dari pendidikan, sosial, hingga ketenagakerjaan.
“Dengan sistem yang terintegrasi sejak awal, masyarakat diharapkan memperoleh bekal yang cukup sebelum menjadi pekerja migran,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mukhtarudin menyebutkan bahwa detail pelaksanaan program akan dibahas bersama Kemensos, termasuk penyusunan kurikulum serta penetapan lokasi Sekolah Rakyat yang akan dijadikan proyek percontohan. (Ery)









