BERITABUANA.CO, JAKARTA — Wakil Ketua Umum Partai Gelora yang juga menjabat Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP), Fahri Hamzah, menilai Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen kuat dalam upaya pemberantasan korupsi dan penegakan keadilan ekonomi nasional selama satu tahun masa pemerintahannya. Hal itu, menurut Fahri tergambar jelas dalam buku-buku dan pidato Prabowo yang ingin mengakhiri kebocoran keuangan negara.
“Kebijakan beliau untuk memangkas dan merelokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), merupakan langkah nyata untuk menutup potensi kebocoran keuangan negara,” kata Fahri dalam wawancara dengan di salah satu stasiun radio, Ahad (19/10/2025).
Langkah nyata yang di maksud Fahri adalah fokus Prabowo pada kebocoran APBN. Karena itu dilakukan pemangkasan dan relokasi besar-besaran, sebab diduga sebagian dana APBN selama ini disalahgunakan.
Selain itu, mantan Wakil Ketua DPR RI itu menilai, Prabowo juga serius menangani kebocoran sumber daya alam (SDA) yang selama ini merugikan negara. Fahri menyebut, salah satu langkah konkret yang telah dilakukan pemerintah adalah pengambilalihan 3,7 juta hektar lahan yang disalahgunakan tanpa membayar pajak.
“Lahan itu diambil alih tanpa negara mengeluarkan sepeser pun. Itu bentuk ketegasan beliau,” sebut Fahri seraya melanjutkan bahwa kini fokus Prabowo bergeser ke sektor SDA lain seperti pertambangan migas dan mineral untuk memastikan seluruh kekayaan alam kembali menjadi milik rakyat.
Ketimpangan Sosial
Selain komitmen antikorupsi, Fahri juga menyoroti fokus Prabowo dalam mengatasi ketimpangan sosial dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu program unggulan yang mencerminkan hal tersebut, adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Program ini penting untuk meningkatkan kecerdasan anak-anak Indonesia dan menghilangkan stunting. Dengan intervensi gizi, kapasitas anak-anak Indonesia bisa sejajar,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk terus menyempurnakan pelaksanaan program MBG agar tidak lagi ditemukan kasus keracunan makanan.
“Kita mau zero error, kita mau zero defect. Walau sulit, tapi harus kita lakukan. Kita sudah perintahkan semua dapur memakai alat terbaik untuk menjaga kebersihan,” ujar Prabowo dalam orasi ilmiah di acara wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu kemarin (18/10/2025).
Presiden mengakui program MBG masih menghadapi tantangan di lapangan, termasuk sejumlah kasus gangguan pencernaan yang dialami anak-anak penerima manfaat. Namun, ia menegaskan program tersebut akan terus disempurnakan agar memberi manfaat maksimal bagi masyarakat. (Ery)