BERITABUANA.CO, JAKARTA – Sesuai arahan Direksi dan Dirut, PT Pelni Cabang Pelabuhan Tanjung Priok sudah siap memberikan layanan yang maksimal kepada pengguna jasa layanan kapal yang naik dan turun saat natal dan tahun baru 2025/2026 di Pelabuhan Tanjung Priok.
Kepala Cabang PT Pelni Pelabuhan Tanjung Priok, Dicky Dermawandi kepada awak media, Jumat (17/10/2025), menyatakan kesiapan Pelni menyambut angkutan nataru 2025/2026 telah berkoordinasi dengan regulator (KSOP) dan stakeholder terkait, serta melakukan pengembangan dan peningkatan kualitas dan fasilitas pelayanan terhadap naik turun penumpang kapal di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, dan mempertimbangkan adanya inflasi tahunan.
Dikatakan, Pelni sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa pelayaran saat ini mengoperasikan 25 kapal penumpang yang melayani 511 ruas dengan 1.359 rute dan menyinggahi 74 pelabuhan.
Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 30 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah 3TP, dimana kapal perintis menyinggahi 230 pelabuhan dengan total 522 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 18 kapal rede. Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini PELNI mengoperasikan 8 trayek tol laut serta satu trayek khusus untuk kapal ternak.
Penangkapan Narkoba
Lebih lanjut Dicky mengungkapkan, terkait tertangkapnya penumpang kapal membawa narkotika sabu seberat 10,3 kg senilai Rp10 miliar lebih di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Pelni mengapresiasi keberhasilan anggota TNI AL yang berdinas di Pelni Cabang Jakarta, Senin (13/10/2025) berhasil menggagalkan dan mengamankan 4 orang kurir narkotika jenis sabu, satu orang ditangkap di terminal dan tiga orang saat sudah berada di dalam kendaraan.
“Empat orang pelaku yang naik dari Pelabuhan Pontianak dan turun di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta sudah ditangkap dan diserahkan ke Polres Tanjung Priok pada hari yang sama,” ungkapnya.
Dicky menyebutkan, anggotal TNI-AL yang berhasil mengidentifikasi kurir sabu tersebut merupakan prajurit yang ditugaskan di Pelni sebagai tenaga pengamanan tambahan. Total empat prajurit TNI AL yang ditugaskan sebagai personel pengamanan di empat cabang Pelni, yakni Jakarta, Surabaya, Makassar dan Ambon.
“Keberadaan mereka secara legal diperkuat oleh kerja sama antara Pelni dan TNI AL yang sudah terjalin selama tiga tahun terakhir,” tuturnya, seraya menyebutkan kronologis penangkapan empat kurir narkoba bermula saat petugas TNI-AL mencurigai gerak-gerik salah satu penumpang yang baru saja turun dari KM Kelimutu sekitar pukul 03.00 WIB. Ketika dilakukan pemeriksaan fisik, didapati empat kantong yang disembunyikan dibalik korset yang digunakan di badan pelaku.
Dari pengakuan pelaku pertama, jelas Dicky, tiga pelaku lainnya sudah berada di dalam mobil yang akan membawa mereka pergi. Dari keempat pelaku, petugas menyita total 16 kantong berisi narkotika jenis sabu dengan berat 10,344 kilogram senilai Rp10 miliar lebih.
Meski berhasil menggagalkan upaya para pelaku keluar dari pelabuhan, Dicky, menyesalkan adanya barang haram tersebut berhasil berlayar menggunakan kapal Pelni. “Kami mengharapkan perhatian serius dari pemangku kepentingan untuk menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memadai agar kejadian serupa tidak terulang. Karena kejadian ini menunjukan masih lemahnya pengawasan keamanan terhadap barang bawaan penumpang,” pungkasnya. (Yus)







