Analisis Sebuah Media Tentang Mainan Mobilan Skala 1:64

by
mobilan skala 1:64. (Foto: Dok)

MAINAN mobilan skala 1:64 menjadi salah satu bagian dari sebuah fenomena mainan anak anak, remaja hingga orang tua. Mainan mobilan ini identik dengan permainan laki-laki — dengan adanya skala mini dari mobil atau biasa disebut diorama untuk pendukung mainan ini, seperti jenis parkiran, jalur atau jalan yang dibuat seperti aslinya, perencanaan diorama juga diperlukan pemikiran yang kritis dengan metode kuantitatif yaitu dengan paradigma positivism. Jenis mobilan diecast dengan skala 1:64 dapat mengembangkan pemikiran mulai dari pemikiran sederhana hingga detail, penelitian juga dilakukan terhadap objek asli dari kendaraan yang akan dilakukan skaling untuk pembuatan mainan mobilan ini.

Beberapa produsen besar menanggapi ini dengan melakukan survey terhadap keinginan para penikmat mainan ini, sehingga mereka juga melakukan penelitian dengan seksama agar menjadi bisnis yang menguntungkan jika dilakukan produksi secara massal dengan variasi mobilan yang lebih menyerupai aslinya. Semakin tinggi target pemasaran maka akan dibuatkan dengan skala yang semakin detail. Paradigma mainan mobilan ini menjadi objectif yang positif, dengan pemahaman ini maka mainan mobilan skala 1:64 ini bukan lagi menjadi sebuah mainan anak anak lagi.

Para produsen menegah dan kecil (rumahan) yang kebanyakan adalah para remaja dengan kreativitas yang baik, mereka melengkapi atau membuat konsep untuk melengkapi mainan mobilan ini dengan lebih komunikatif dengan membuat diorama untuk menempatkan mainan itu dan tidak lagi menjadi hanya mainan untuk anak-anak namun juga menjadi sebuah paradigma baru seperti membuat jenis diorama seperti yang sebelumnya disebutkan yaitu; tempar parkir, bengkel, sampai diorama alam yang menjadi lebih lengkap.

Ini juga menjadi bahan atau ide yang diawali dari mainan sehingga menjadi hobi yang juga diminati oleh orang tua yang menjadi pengaruh perkembangan dari paradigma posititvisme kualitatif, karena dapat dihitung dari kebutuhan untuk kelangkapan mainan, mulai dari mainan yang dahulu untuk anak-anak menjadi pemasukan income para remaja yang mampu melakukan penelitian insider.

Kebutuhan untuk kelengkapan mainan tersebut dengan membuat diorama, dengan paradigma konstruksifisme maka kelengkapan ini menjadi sebuah hubungan mutualisme sehingga mulai dari mainan menjadi sebuah hobi yang dapat menambah income bagi para pembuat konsep diorama untuk mainan mobilan skala 1:64 dan membuat orang tua menikmati masa anak anak nya kembali.

*Eko Nugroho* – (Mahasiswa Pasca STIKOM Interstudi) – Pemerhati Mainan Anak-Anak