Kelakar Dasco: Sosok Calon Wapres Harus Bisa Selesaikan Permasalahan Agraria

by
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Beda kelakar orang berpengaruh dengan orang-orang biasa. Apalagi yang kelakar orang yang dikenal, salah satu orang berpengaruh di pemerintahan, tak ayal langsung menjadi perbincangan serius.

Sufmi Dasco Ahmad, misalnya. Beliau adalah Ketua harian Partai Gerindra, Wakil Ketua DPR RI, juga dikenal publik salah satu orang terdekatnya Presiden Prabowo. Jadi kelakarnya pun menjadi perhatian serius publik.

Sufmi Dasco Ahmad berkelakar bahwa sosok calon wakil presiden (wapres), harus mampu mengatasi permasalahan agraria yang masih terjadi di Indonesia.

Kelakar Dasco tersebut disampaikan saat memimpin audiensi dengan Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) di ruang rapat Komisi IV DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2025). Dalam pertemuan itu, pimpinan DPR menerima aduan-aduan terkait permasalahan agraria.

Dasco menyampaikan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi tersebut ke pemerintah. Termasuk usulan pembentukan Badan Nasional Reforma Agraria di bawah presiden.

“Kebetulan memang beberapa pertemuan-pertemuan yang lalu itu juga ada aspirasi untuk DPR mendorong pemerintah membentuk badan penyelesaian masalah-masalah agraria ini yang langsung di bawah presiden,” kata Dasco.

Dasco menyebut permasalahan agraria penting untuk diselesaikan. Di sinilah, Dasco lalu menyebut ada dorongan dari teman-temannya agar sosok wapres harus mampu mengatasi permasalahan agraria ini.

“Beberapa teman ngomong, kalau mau cari yang bener-bener kerja, nah nanti lihat kalau ada calon wapres nanti suruh jadi ketua badan nasional penyelesaian masalah agraria. Kalau sukses boleh nyalon nanti, kan begitu,” ujar Dasco sembari tersenyum.

Ketua Harian Gerindra itu menegaskan pihaknya telah meninjau sejumlah kasus permasalahan agraria yang terjadi di daerah-daerah. Dia menyoroti masih ada kebijakan yang tumpang tindih di pemerintahan.

“Jadi kita sudah lihat case per case ini ya tadi seperti disimpulkan kan, kadang ada tumpang tindih kebijakan di antara kementerian, kemudian banyak kepentingan-kepentingan dan malah ada hal-hal yang lucu, pada waktu dulu ditempati itu belum ada hutan malah sekarang tiba-tiba di peta kehutanan udah ada hutan di situ, kan begitu kira-kira, nah ini PR yang mesti sama-sama kita benahi,” kata Dasco. (Kds)