Pemerintah dan Gereja Diminta Berkolaborasi Dalam Penguatan Ekonomi Lokal

by
Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni dan Gubernur NTT, Melki Laka Lena saat peresmian Gereja Yunus Nunumeu SoE. (ist)

BERITABUANA.CO, SOE – Pemerintah dan Gereja di NTT diminta untuk terus berkolaborasi, terutama dalam penguatan ekonomi lokal.

Permintaan tersebut disampaikan Gubernur NTT, Melki Laka Lena saat meresmikan Gedung Kebaktian Jemaat GMIT Yunus Nunumeu, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten TTS, Selasa (30/9/2025).

“Kolaborasi sangat penting dalam penguatan ekonomi lokal melalui gerakan Beli NTT, program One Village One Product (OVOP), dan pengembangan NTT Mart,” ujar Melki Laka Lena.

Hal ini, kata Melki Laka Lena, agar produk jemaat dan desa memiliki nilai tambah serta akses pasar lebih luas.

“Gereja di NTT memiliki peran strategis, bukan hanya sebagai pusat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan iman, penggerak solidaritas sosial, sekaligus mitra pemerintah dalam membangun manusia seutuhnya,” tambah dia.

Gedung baru tersebut, Ia harapkan menjadi ruang hidup yang melahirkan gagasan, prakarsa, dan karya nyata demi kesejahteraan bersama.

Ketua Panitia Pembangunan, David Mbolik, dalam laporannya menuturkan bahwa gagasan awal pembangunan jemaat ini lahir pada 10 Oktober 2004 dimana sebelumnya, Jemaat Yunus Nunumeu merupakan pemekaran dari Jemaat Efata Soe.

“Awalnya terbentuk panitia dengan Ketua Umum, Yunus Saikoko dengan total 128 orang anggota panitia yang ditahbiskan. Pada pertemuan itu juga Keluarga besar Saikoko menghibahkan tanah seluas 7.487 m² yang menjadi lokasi pembangunan Gereja. Yang saat itu diberi nama Gereja Efata Nunumeu,” jelasnya.

Pembangunan gedung yang berukuran 25 x 40 meter dengan dua balkon di sisi kiri dan kanan serta ruang kantor di lantai bawah ini memakan waktu panjang. Sejak peletakan batu pertama pada tahun 2005 hingga rampung pada 2025, melewati 21 tahun pergumulan.

Turut hadir dalam acara peresmian ini Ketua DPRD Provinsi NTT, Emelia J. Nomleni, Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, Sekretaris Daerah Kabupaten TTS, jajaran Forkopimda TTS, Wakil Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Ketua Majelis Klasis Soe, para Pendeta, dan tokoh masyarakat setempat. (iir)