PGN Saka Sukses Bimbing Desa Binaan dengan Program PPM Pendayagunaan Mangrove di Gresik

by
Kepala Desa Pangkah Wetan, Syaifullah Mahdi memberikan keterangan pers terkait keberhasil PGN Saka dengan program PPM. (Foto: Kds)

BERITABUANA.CO, GRESIK – Jika ada yang meragukan dana program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), umumnya dikenal luas sebagai dana Corporate Social Responsibility (CSR), atau tanggung jawab sosial perusahaan/organisasi untuk bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan, dari anggota SKK Migas, yakni KKKS, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Saka (Persero) Tbk, adalah salah besar.

PGN Saka Indonesia Pangkah Limited melalui program PPM, sangat berhasil. Salah program yang sudah dilaksanakan dan berhasil adalah program yang meliputi penanaman mangrove, penyediaan air bersih, hingga dukungan terhadap usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Tiga unggulan tersebut yang sudah dilaksanakan oleh PGN Saka, sangat berhasil. Masayarakat sekitar sangat-sangat terbantu oleh adanya tiga program itu.

Misal, penanaman mangrove. Dijelaskan Eksternal Relations Supervisor PGN Saka, Subali,  penanaman mangrove ini menjadi salah satu aksi nyata kepedulian terhadap lingkungan pesisir.

Selain  menjaga ekosistem, mangrove juga, jelas Subali di Desa Pangkal Wetan, Rabu (17/9/2025), memberi dampak positif bernilai ekonomi. Sebab, bibitnya dapat dipasarkan menjadi penghasilan tersendiri bagi masyarakat setempat.

Contoh konkret, ditambahkan Kepala Desa Pangkah Wetan, Syaifullah Mahdi, masyarakat nelayan setempat yang kebetulan sedang sepi dalam menangkap ikan karena iklim tidak mendukung, mereka bisa nimbrung dan bekerja untuk pembibitan mangrove.

Kenikmatan yang didapat di desa, bukan dengan mudah. Semua berkat PGN Saka, yang terus membantu, baik dalam bentuk pendidikan, pengetahuan sampai diikutkan dalam suatu event-event tertentu.

PGN Saka sangat mendukung pendampingan kelompok sadar wisata yang mengembangkan pembibitan mangrove. Berkat inisiatif tersebut, Desa Pangkah Wetan berhasil meraih juara tiga nasional dalam program penanaman mangrove.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 11 ribu jiwa, Pangkah Wetan kini menjadi salah satu contoh keberhasilan sinergi masyarakat, pemerintah desa, SKK Migas, dan PGN Saka dalam mewujudkan desa mandiri dan berkelanjutan.

Desa binaan PGN Saka dalam fungsi guna Mangrove. (Foto: Kds)

Hal yang sama juga dilakukan oleh PGN Saka, di Desa Banyuurip, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik. Di Desa ini, sebelum difungsikan sebagai desa pembibitan dan penanaman mangrove, sebagai desa yang kotor.

Awal-awal daerah ini, jelas Kepala Desa Banyuurip, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Ihsan Nur Arief, sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah masyarakat.

Saat PGN Saka mau masuk, masyarakat sekitar menolak. Tapi setelah diberi masukan dan pengertian oleh PGN Saka, masyarakat mau berubah tempat tersebut sebagai tempat pembudidayaan mangrove.

PGN Saka tidak jenuh-jenuh terus memberikan pembelajaran dan sampai akhirnya berhasil menyulap lahan kotor menjadi lahan fungsi guna mangrove. Mulai dari pembibitan sampai kepada proses menanamannya. Puluhan hektar ini sudah disulap menjadi tempat pelestarian mangrove. “Suport PGN Saka sangat-sangat luar biasa,” tandas Ikhsan.

Dampaknya pun, tambah Ikhsan, sangat bermanfaat bagi nelayan, yang memang sebagai pekerjaan sehari-harinya.

Salah seorang nelayan pun mengakuinya, bahwa dengan adanya lahan mangrove tersebut. Kehidupan sehari-harinya sangat terbantu. Dimana saat pencarian ikan sedang tidak menunjang karena pengaruh iklim atau musim kemarau. Mereka bisa bekerja dilahan mangrove tersebut.

Intinya, kata Ikhsan, semua menjadi terbantu. “Saya tegaskan sekali lagi ini semua berkat PGN Saka. Tanpa PGN kita di sini tidak bisa apa-apa,” katanya.

“Alhamdulillah. Kami masih bisa mendapatkan tambahan untuk kebutuhan hidup. Kami bisa mendapat Rp 300 ribu, untuk menyiapkan pembibitan,” ungkap Nurofik, salah seorang pekerja pembibitan magrove dilokasi itu.

Kemudian, PGN Saka juga terus mendukung pendampingan kelompok sadar wisata yang mengembangkan pembibitan mangrove. Berkat inisiatif tersebut, Desa Pangkah Wetan berhasil meraih juara tiga nasional dalam program penanaman mangrove.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 11 ribu jiwa, Pangkah Wetan kini menjadi salah satu contoh keberhasilan sinergi masyarakat, pemerintah desa, SKK Migas, dan PGN Saka dalam mewujudkan desa mandiri dan berkelanjutan. (Kds)