BERITABUANA.CO, JAKARTA – Keberadaan InJourney Airports (PT Angkasa Pura Indonesia), menginjak usia 1 tahun berhasil mempercepat pengembangan sektor kebandarudaraan nasional. Lahir pada 9 September 2024, InJourney Airports sebagai operator 37 bandara di Indonesia langsung menjalankan transformasi untuk meningkatkan pelayanan bandara.
“InJourney Airports dibentuk dari penggabungan PT Angkasa Pura I dan II untuk menghilangkan kendala-kendala di sektor kebandarudaraan yang selama ini sulit diatasi. Kebijakan ini tepat, karena dengan adanya InJourney Airports maka pengembangan bandara melalui transformasi dapat lebih cepat dari sebelum-sebelumnya guna mendukung pertumbuhan perekonomian dan pariwisata,” ungkap Direktur Utama InJourney Airports, Mohammad R. Pahlevi dalam keterangan persnya diterima beritabuana.co di Jakarta, Sabtu (13/9/2025).
Transformasi yang dilakukan bertujuan menjadikan bandara sebagai wajah kebanggaan bangsa. “Kami menjalankan transformasi pada premises atau infrastruktur, lalu transformasi pada people atau pelayanan staf bandara berkelas dunia, dan transformasi pada process atau operasional berbasis ekosistem. Transformasi ini dibarengi dengan konsep melayani sepenuh hati kepada seluruh penumpang pesawat dan pengguna jasa bandara,” ujar Pahlevi.
Dikatakan, dua bandara ditetapkan sebagai pilot project program transformasi, yakni Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Transformasi ini mempercepat pengembangan Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia. Pada tahap awal, transformasi menyentuh Terminal 3 untuk menghadirkan wajah baru berkonsep hutan tropis yang mendapat apresiasi dari berbagai pihak termasuk penumpang pesawat.
Kemudian, dibukanya Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F yang juga telah diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada 4 Mei 2025. Kehadiran terminal ini untuk memastikan jemaah umrah dan haji mendapatkan pelayanan terbaik dalam melakukan perjalanan ibadah.
Adapun Terminal 1C juga kembali dioperasikan mulai 22 Agustus 2025 untuk melayani penumpang pesawat setelah dilakukan revitalisasi dengan interior baru yang memadukan modernitas dan kearifan budaya nusantara.
“Pencapaian Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan pilot project dalam program transformasi ini turut berdampak pada semakin lancarnya pengembangan di bandara-bandara lainnya,” terang Pahlevi.
Ia menyebutkan, sejalan dengan pengembangan yang dilakukan, peringkat Bandara Soekarno-Hatta dalam daftar 100 bandara terbaik dunia pada 2025 naik ke posisi 25 dari tahun sebelumnya di posisi 28. Tidak hanya itu, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta berhasil meraih sertifikat bintang 4 (Certified 4 Star Airport Rating 2025) dari Skytrax.
Sementara di Bandara I Gusti Ngurah Rai, dilakukan optimalisasi infrastruktur di area terminal penumpang dan area luar terminal sisi darat. Pada area terminal dilakukan penataan ulang guna mengoptimalkan kapasitas bandara menjadi 32 juta penumpang/tahun dari sebelumnya 24 juta penumpang/tahun. Sementara di area luar terminal sisi darat dilakukan perluasan akses jalan dan penataan alur kendaraan.
Di samping itu, dilakukan penambahan berbagai fasilitas seperti taman air di terminal keberangkatan domestik, lalu bangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang estetis dan megah untuk menghubungkan gedung terminal dengan gedung parkir kendaraan bermotor. Di area bangunan JPO terdapat titik penjemputan yang didesain sangat nyaman. Terminal penumpang juga ditata ulang dan dipercantik dengan menambahkan nuansa hijau dan corak arsitektur khas Bali.
Transformasi ini mengukuhkan peringkat Bandara I Gusti Ngurah Rai naik ke posisi 72 dari sebelumya 74 dalam daftar 100 bandara terbaik dunia yang dirilis Skytrax. InJourney Airports juga berhasil meraih 27 penghargaan bergengsi Airports Service Quality (ASQ) Awards 2024 atas customer experience di 10 bandara, Bandara Internasional Yogyakarta, Soekarno-Hatta Tangerang, I Gusti Ngurah Rai Bali, Juanda Surabaya, SAMS Sepinggan Balikpapan, Sultan Hasanuddin Makassar, Pattimura Ambon, Supadio Pontianak, Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dan Ahmad Yani Semarang.
Pahlevi mengungkapkan, InJourney Airports pada 2024 melayani 160 juta penumpang pesawat melalui 37 bandara, menjadikan perseroan sebagai salah satu operator bandara terbesar di dunia. Adapun per Agustus 2025, konektivitas di 37 bandara mencapai 475 rute penerbangan yang terdiri dari 357 rute domestik dan 118 rute internasional. (Yus)





