BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR RI Sulaeman L. Hamzah, menyoroti harga eceran tertinggi (HET) beras medium yang naik sebesar Rp1.000 per kilogram sejak 22 Agustus 2025.
Sehingga pihaknya mendukung penyesuaian harga di tingkat konsumen agar lebih terjaga. Salah satunya, dengan mempercepat penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) agar tepat sasaran.
“Petani tetap diuntungkan, dan penggilingan tidak dirugikan,” kata Sulaeman, dalam keterangan persnya, dikutip Jumat, (5/9/2025).
“Kenyataannya harga eceran masih menanjak. Efektivitas penyaluran beras SPHP masih menghadapi isu harga eceran beras di sejumlah zona per 2 September 2025 masih bertahan di atas HET,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong penguatan eksekusi SPHP dan distribusi berbasis hotspot harga, serta evaluasi efektivitas kenaikan HET terhadap pelaku penggilingan dan retail.
Kemudian, Sulaeman mengingatkan pentingnya validasi data penerima bantuan beras. Sebab, ia menemukan bahwa banyak keluarga yang mestinya mendapatkan bagian malah tidak menerima.
“Sedangkan keluarga yang sudah mapan masih menerima. Ini menjadi rancu di lapangan,” tegasnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan Bapanas untuk memperhatikan Perpres Nomor 81 Tahun 2024 tentang percepatan aneka ragam pangan berbasis potensi sumber daya lokal.
Kemudian mendorong pembangunan cadangan pangan lokal dari komoditas pertanian setempat serta gencarnya sosialisasi program Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) ke sekolah-sekolah.
“Bapanas perlu bekerja sama dengan kementerian terkait untuk mendorong sekolah-sekolah melindungi anak-anak dari jajanan tidak sehat,” tuturnya.
“Selain itu, kami harapkan data pangan bisa lebih diseragamkan sehingga tidak membingungkan masyarakat,” kata Sulaeman menambahkan. (jim)