Raker Komisi I DPR RI – Komdigi: Dave Beri Apresiasi Karena Dapat Kendalikan Situasi

by
Wamen Komdigi Nezar Patria memberi keterangan seusai raker dengan Komisi I DPR RI di kompleks parlemen Senayan Jakarta, Selasa(2/9/2025). (Foto : Asim)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Komisi I DPR RI menggelar rapat kerja dengan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo di kompleks parlemen Senayan Jakarta, Selasa (2/9/2025).

Menurut Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono, rapat membahas sejumlah isu tetapi fokus utama rapat adalah mengenai anggaran di Komdigi tahun 2026.

“Memang ada beberapa aspirasi yang disampaikan oleh teman-teman (anggota Komisi I), akan tetapi para Wamen di sini, Pak Wamen Nezar dan Wamen Rangga dapat menjawab dan memberikan kepastian akan kemampuan Komdigi dalam menangani isu-isu terkini,” kata Dave seusai rapat tersebut.

Dave menambahkan, dari penjelasan kedua Wamen, pihaknya mengucapkan selamat dan berterima kasih serta mengapresiasi akan kemampuan dan keberhasilan Komdigi dalam mengendalikan situasi yang bisa menjaga kedaulatan digital kita.

Dikesempatan yang sama, Wamen Nezar Patria mengatakan, dalam rapat dengan Komisi I DPR, pihaknya membahas bagaimana anggaran yang digunakan di tahun 2026 untuk penguatan infrastruktur digital, lalu penguatan ekosistem dan juga ruang digital yang aman bagi warga serta sejumlah program yang lain.

Menjawab pertanyaan soal live report Tiktok yang ditutup, Nezar Patria mengatakan, pihaknya memahami keresahan tentang tidak aktifnya fitur live report dari Tiktok.

“Tapi perlu kami tegaskan di sini bahwa kebijakan itu bukan atas instruksi dari pemerintah, tapi secara sukarela dilakukan oleh Tiktok,” ujarnya seraya menambahkan, karena Tiktok menemukan beberapa konten selama eskalasi dari peristiwa aksi demontrasi yang cenderung kerusuhan yang terjadi 2 hari yang lalu. Itu, kata dia penuh dengan konten-konten negatif dan berlawanan dengan community guidelines yang dimiliki oleh Tiktok.

“Demikian yang mereka umumkan kepada publik,” kata Nezar.

Sehingga sambung Nezar, Komdigi akan terus berkolaborasi untuk bisa mewujudkan ruang digital yang aman dan sehat buat semuanya.

Dia memperkirakan, hal ini berlangsung secara transparan oleh Tiktok dengan mengumumkan mengapa mereka menutup live report itu.

“Dan kita berharap situasi akan semakin baik buat semuanya, aman buat semuanya, sehingga semua bisa berjalan kembali normal,” imbuhnya.

Lebih jauh Nezar Patria mengatakan, Komdigi terus mencoba membangun komunikasi sekaligus memahami bahwa ada dampak terhadap UMKM dan kegiatan masyarakat yang menggunakan fitur live report. Meski begitu, Nezar mengungkapkan, masih ada fitur-fitur lain juga di Tiktok yang masih aktif.

“Jadi, untuk kegiatan UMKM bisa juga menggunakan fitur-fitur yang selama ini juga dipakai untuk penjualan,” ujarnya.

Ditambahkan, dalam diskusi, pihaknya akan membahas bagaimana fitur live report ini juga bisa digunakan dengan aman dengan aman bagi para UMKM dan juga bagi masyarakat umum.

Terkait waktu dimatikan live report ini, Nezar Patria mengatakan, hak tersebut tergantung Tiktok. Mereka kata dia, lagi mengevaluasi menurut pengumuman yang mereka buat. Mereka lagi mencoba memonitor konten-konten negatif yang berlawanan dengan komunitas guidelines mereka.

“Nanti kita coba kolaborasi, kita coba koordinasi dengan Tiktok terkait dengan ini,” ujarnya sambil menambahkan, Komdigi mencatat dan memahami semua keresahan yang muncul tentang matinya fitur ini.

Bagaimana pun kata Nezar, pemerintah menginginkan ekspresi warga itu bisa tersampaikan dengan baik di platform-platform media sosial. Tetapi diingatkan lagi, harus memikirkan keselamatan warga atas beredarnya konten-konten yang provokatif, yang mencurigakan, pembakaran, bahkan mengarahkan kepada pembunuhan dan lain-lain ini juga mesti harus jadi perhatian. (Asim)