BERITABUANA.CO, LABUAN BAJO – Memperingati 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali mempertegas perannya sebagai penggerak ekonomi rakyat dan penjaga pelestarian budaya melalui dukungan penuh pada Festival Golo Koe Maria Assumta Nusantara di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT)
“ASDP tidak hanya menyediakan konektivitas dan fasilitas pendukung, tetapi juga membuka ruang bagi masyarakat lokal untuk meraih manfaat ekonomi serta mempromosikan kekayaan budaya Flores ke panggung dunia melalui festival tersebut,” ungkap Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin kepada beritabuana.co, Minggu (10/8/2025) sekaitan dimulainya festival tersebut.
Dikatakan, guna mendukung kelancaran acara, ASDP menyiapkan lahan parkir seluas 2.230 meter persegi yang mampu menampung lebih dari 135 unit kendaraan. Lokasinya strategis, hanya berjarak 400 meter dari titik utama festival melalui jalan utama, atau 250 meter melalui Promenade penghubung Hotel Meruorah. Fasilitas ini merupakan hasil kolaborasi ASDP dengan Dinas Perhubungan dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
Menurutnya, kehadiran ASDP di festival ini menjadi wujud nyata dukungan terhadap pelestarian budaya sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. “Festival Golo Koe adalah ruang perjumpaan lintas suku, budaya, dan keyakinan di Flores yang merefleksikan kekayaan bangsa,” tutur Shelvy.
“Kami ingin memastikan kelancaran akses bagi umat dan masyarakat yang hadir, sehingga perayaan ini dapat menjadi magnet wisata religi yang terbuka, inklusif, sekaligus menggerakkan perekonomian daerah,” ujarnya.
Festival Golo Koe merupakan kolaborasi Keuskupan Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, pemerintah daerah, komunitas adat, pelaku pariwisata, dan kaum muda Manggarai Barat. “Festival ini lahir dari spiritualitas masyarakat yang mengedepankan kebersamaan, penghormatan terhadap alam, dan martabat manusia. Dengan semangat sinodalitas, festival ini menjadi ruang dialog antarumat sekaligus kekuatan pemersatu bangsa,” ujar Ketua Umum Festival, RD. Rikardus Manggu, menjelaskan.
Ketua Pelaksana Festival, Fransiskus Sales Sodo, mengatakan perayaan ini bukan hanya peristiwa keagamaan, tetapi juga menjadi momentum strategis untuk memposisikan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata rohani Katolik unggulan di Indonesia.
Dukung Mobilitas
Shelvy menuturkan, guna mendukung mobilitas masyarakat dan wisatawan, ASDP juga mengoperasikan KMP Cakalang dan KMP Cucut di lintasan Sape-Labuan Bajo, mulai 10 Agustus 2025, dengan keberangkatan dari Sape ke Labuan Bajo dilayani setiap hari pukul 21.00 WITA, sementara dari Labuan Bajo ke Sape dilayani pukul 10.00 WITA, kecuali setiap Selasa.
Berdasarkan data Januari-Juli 2025, lintasan Sape-Labuan Bajo melayani 19.956 penumpang dan 4.534 unit kendaraan (terbanyak roda dua sebanyak 2.287 unit), sedangkan lintasan sebaliknya melayani 20.430 penumpang dan 3.908 unit kendaraan (terbanyak roda dua sebanyak 2.081 unit).
ASDP menegaskan, dukungan terhadap Festival Golo Koe adalah bagian dari misi perusahaan untuk memperkuat konektivitas maritim, memajukan pariwisata daerah, dan menggerakkan ekonomi masyarakat setempat. “Kami percaya, konektivitas yang baik akan membuka peluang usaha, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, sejalan dengan semangat kemerdekaan,” pungkas Shelvy. (Yus)