Menkeu Sri Mulyani: Anggaran Kesehatan Capai Rp218,5 Triliun, Layanan Dasar Jadi Prioritas

by
Menkeu Sri Mulyani. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA — Pemerintah telah membelanjakan anggaran senilai Rp78,6 triliun hingga semester pertama tahun 2025, atau setara 36 persen dari total belanja negara dalam APBN tahun ini. Dari jumlah tersebut, Rp52,1 triliun dialokasikan melalui belanja pemerintah pusat, sedangkan Rp26,5 triliun disalurkan lewat transfer ke daerah (TKD).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pemerintah tetap berkomitmen menjaga alokasi anggaran kesehatan sebesar minimal 5 persen setiap tahun. “Sejak 2016, #UangKita konsisten mengalokasikan lebih dari 5 persen untuk sektor kesehatan agar masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan berkualitas,” ujar Sri Mulyani melalui akun Instagram resminya, @smindrawati, seperti dikutip Sabtu (2/8/2025).

Untuk tahun anggaran 2025, pemerintah telah mengalokasikan Rp218,5 triliun untuk sektor kesehatan. Dana tersebut digunakan untuk mendukung berbagai program, antara lain Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) yang menjangkau masyarakat di pelosok, dengan kegiatan seperti pemeriksaan kesehatan rutin, imunisasi, hingga edukasi gizi.

Sri Mulyani menegaskan bahwa pelayanan dasar melalui posyandu mencakup semua kelompok usia, termasuk balita, remaja, usia subur, hingga lansia, yang dijalankan rutin setiap bulan oleh jaringan puskesmas di berbagai wilayah.

“Program baik ini akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan pada tahun 2026, karena fasilitas layanan kesehatan adalah hak bagi setiap warga negara,” ujarnya.

Selain program posyandu, alokasi belanja kesehatan juga diarahkan untuk revitalisasi rumah sakit sebesar Rp1,9 triliun, guna menaikkan kelas RS D atau Pratama menjadi RS Kelas C, dengan fokus layanan jantung, stroke, dan urologi. Kemudian, untuk program bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebesar Rp23,2 triliun.

Termasuk pengadaan vaksin dan imunisasi sebesar Rp1,1 triliun, jug pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) dengan dana Rp140,1 miliar.

“Langkah ini, merupakan bagian dari upaya jangka panjang dalam memperluas akses layanan dasar serta menciptakan keadilan kesehatan di seluruh Indonesia,” pungkas Mekeu Sri Mulyani. (Ery)