Perang Kamboja-Thailand, Pengaruh Geo Politis Asia Tenggara dan Sejarah Berdirinya Kuil Preah Vihear

by
Agus Widjadjanto. (Foto: Istimewa)

Oleh: Agus Widjajanto*

PERANG darat di perbatasan Antara Kamboja dengan Thailand sepanjang 800 Km , semakin memanas, setelah Thailand menerjunkan Beberapa pesawat Tempur F-16 dengan menyerang titik titik pos militer Kamboja dan dibalas dengan serangan altileri berat dengan peluncur roket dari Kamboja, yang mengakibatkan banyak korban baik sipil maupun tentara dikedua belah pihak.

Bentrokan bersenjata diperbatasan kedua negara sudah berlangsung beberapa dekade dan meletus lagi dalam beberapa Minggu terahir ini, dimana dilatar belakangi oleh perebutan teritorial menyangkut lokasi berdirinya Kuil Preah Vihear yang berada di wilayah Kamboja akan tetapi Thailand menganggap titik perbatasan dihitung dari punggung bukit yang mana Kuil Preah Vihear masuk wilayah Thailand .

Sejarah dari Kuil Preah Vihear

Kerajaan Khmer Kamboja memiliki sejarah yang kaya dan kompleks, terutama terkait dengan pembangunan Kuil Preah Vihear. Berikut adalah beberapa poin penting tentang sejarah Kerajaan Khmer dan Kuil Preah Vihear ยน:
Kerajaan Khmer: Kerajaan Khmer adalah sebuah kekaisaran yang pernah berdiri di Asia Tenggara, khususnya di wilayah yang sekarang menjadi Kamboja, Thailand, dan Laos. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-12 selama pemerintahan Raja Suryawarman II dan Jayawarman VII.
Kuil Preah Vihear: Kuil Preah Vihear adalah sebuah kuil Hindu yang dibangun pada awal abad ke-9 oleh Raja Suryawarman II sebagai persembahan kepada Dewa Siwa. Kuil ini terletak di perbatasan antara Kamboja dan Thailand, dan telah menjadi sumber sengketa antara kedua negara selama bertahun-tahun.
Sejarah Pembangunan Kuil: Pembangunan Kuil Preah Vihear dimulai pada abad ke-9 dan terus berkembang selama beberapa abad. Kuil ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah Hindu, tetapi juga sebagai simbol kekuatan dan kekuasaan Kerajaan Khmer.
Sengketa dengan Thailand: Sengketa antara Kamboja dan Thailand terkait dengan Kuil Preah Vihear telah berlangsung selama beberapa dekade. Kedua negara mengklaim kepemilikan kuil ini, dan telah terjadi beberapa kali bentrokan militer di sekitar kuil.

Dinamika Sengketa

Sengketa antara Kamboja dan Thailand terkait dengan Kuil Preah Vihear tidak hanya tentang kepemilikan kuil, tetapi juga tentang sejarah dan identitas kedua negara. Berikut adalah beberapa dinamika sengketa yang terjadi:
Sejarah Teritorial: Sengketa antara Kamboja dan Thailand terkait dengan Kuil Preah Vihear juga terkait dengan sejarah teritorial kedua negara. Kamboja dan Thailand memiliki sejarah yang kompleks dan terkait erat, terutama selama masa kolonialisme.
Konflik Bersenjata: Sengketa antara Kamboja dan Thailand telah menyebabkan beberapa kali bentrokan militer di sekitar kuil. Kedua negara telah bersepakat untuk menarik pasukan militer, tetapi ketegangan masih tetap tinggi.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kamboja dan Thailand telah berusaha untuk menyelesaikan sengketa terkait dengan Kuil Preah Vihear melalui diplomasi dan negosiasi. Namun, sengketa ini masih tetap menjadi isu yang sensitif dan kompleks di kedua negara.

Kerajaan Kmer sendiri telah lama mempunyai hubungan deplomasi dan kebudayaan dan perdagangan dengan kerajaan besar di Jawa , sebagai penguasa Nusantara saat abad ke IX hingga abad ke XIII Masehi .

Kerajaan Mataram Hindu di Jawa Tengah dan Kerajaan Khmer di Kamboja memiliki hubungan yang erat dan kompleks dalam sejarah Asia Tenggara. Berikut beberapa poin penting tentang hubungan antara kedua kerajaan ini:

Pengaruh Khmer pada Mataram: Kerajaan Mataram Hindu, yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8 hingga ke-10, memiliki pengaruh budaya dan arsitektur yang kuat dari Kerajaan Khmer. Candi-candi yang dibangun di Mataram, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan, menunjukkan pengaruh arsitektur Khmer yang signifikan.
Perdagangan dan Diplomasi: Kerajaan Mataram Hindu dan Kerajaan Khmer memiliki hubungan perdagangan dan diplomasi yang erat. Perdagangan antara kedua kerajaan ini memungkinkan pertukaran barang, ide, dan budaya.
Pengaruh Budaya Khmer pada Mataram: Pengaruh budaya Khmer pada Mataram dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti arsitektur, agama, dan seni. Candi-candi yang dibangun di Mataram menunjukkan pengaruh arsitektur Khmer yang signifikan, dan agama Hindu dan Buddha juga dipengaruhi oleh Kerajaan Khmer.

Contoh Pengaruh Khmer pada Mataram

Beberapa contoh pengaruh Khmer pada Mataram adalah:

Candi Borobudur: Candi Borobudur, yang dibangun pada abad ke-9, menunjukkan pengaruh arsitektur Khmer yang signifikan. Relief-relief pada candi ini juga menunjukkan pengaruh cerita-cerita Buddha dari Kerajaan Khmer.
Candi Prambanan: Candi Prambanan, yang dibangun pada abad ke-9, juga menunjukkan pengaruh arsitektur Khmer yang signifikan. Candi ini merupakan contoh arsitektur Hindu yang dipengaruhi oleh Kerajaan Khmer.

Dengan demikian, hubungan antara Kerajaan Mataram Hindu dan Kerajaan Khmer memiliki kompleksitas yang tinggi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perdagangan, diplomasi, dan pengaruh budaya.

Demikian juga dengan kerajaan Singosari pada abad ke 12 kerajaan Kmer Kamboja mempunyai hubungan yang dinamis baik hubungan. Diplomatik, perdagangan dan kebudayaan, bahkan konon adik dari Raja Kertanegara yakni Ratu Pakasi dikawinkan dengan Raja Kmer saat itu , untuk membina hubungan baik antar kedua negara, dimana cicit cicit dari keturunan ini, pada abad ke XIV mendarat kejawa melalui ekspedisi Panglima Cheng Ho, menyebarkan Islam di Jawa melalui laut Jawa mendarat di Cirebon dan Tuban serta Gresik di pantai Utara Jawa.

Thailand maupun Kamboja merupakan anggauta dari ASEAN, secara Geo Politis dan Geo Strategis tentu negara negara ASEAN tidak ingin terjadi peperangan yang melebar pada skala besar melalui perang proxi, dimana negara adidaya turut campur dibelakang layar dalam kemelut itu, diwilayah Asia Tenggara.

Semangat ASEAN tentu tidak menginginkan pertempuran terus berlanjut antar kedua negara, dan diprediksi dalam waktu dekat akan ada perundingan gencatan senjata yang di fasilitasi oleh tokoh-tokoh pemimpin dari ASEAN, terutama Indonesia yang memang mempunyai hubungan sejarah panjang dengan Kamboja secara sejarah dan kebudayaan, bahkan tentara Kamboja dilatih oleh Kopasus di batu jajar sebagai satuan elit tentara Kamboja yang disegani saat ini.

Secara Geo Strategis tentu ASEAN tidak menginginkan wilayah ASEAN (Asia Tenggara) khususnya dan Indo Pasifik pada umumnya terjadi konflik peperangan bersenjata antar anggotanya.

Dan konflik antara Kamboja – Thailand jadi pelajaran bagi kita bersama bahwa peperangan akan selalu ada yang tidak pernah diprediksi secara akurat tepat, yang kadang dipicu oleh masalah sepele sekalipun bisa meletus. Kiranya adagium , Jikalau ingin damai maka bersiaplah untuk perang , sangat tepat. Walaupun ndonesia merupakan negara Non blok, bukan berarti tidak ada musuh, dengan Sumber Daya melimpah ibarat Gadis yang cantik menjadikan Rebutan bagi negara Adi daya. Maka hanya satu yang bisa dilakukan, bersiaplah untuk perang dengan membangun kekuatan pertahanan sebagai sebuah investasi agar bisa mencapai perdamaian dan disegani negara lain yang akan berpikir untuk mengganggu territory. ***

* Penulis adalah pemerhati sosial budaya, hukum, politik dan sejarah bangsanya