BERITABUANA.CO, TEL AVIV – Perang Israel dengan dipastikan akan berlangsung lama. Pasal dibalik serangan Israel ke Iran tersebut secara diam-diam mendapat persetujuan langsung Presiden AS Donald Trump.
Hal itu terungkap dari pernyataan seorang pejabat Israel kepada CNN, yang menyebutkan pemerintah AS tidak akan mempermasalahkan perang panjang Israel -Iran.
Dan sejalan dengan itu, seorang pejabat Gedung Putih menyebut bahwa pemerintahan Trump sepenuhnya mengetahui dan secara implisit mendukung rencana Israel.
Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengarahkan Israel untuk melakukan tindakan tertentu selain membela diri.
Meski ada sinyal dukungan, sejumlah suara dari parlemen AS menyuarakan keprihatinan atas arah dan tujuan operasi Israel terhadap Iran.
Anggota Kongres dari Partai Demokrat, Seth Moulton, menyatakan bahwa masih banyak pertanyaan penting yang belum terjawab, terutama terkait efektivitas serangan Israel dalam menghentikan program nuklir Iran serta tidak adanya kejelasan soal “endgame” atau tujuan akhir Israel.
“Secara prinsip, kami tidak ingin Iran memiliki senjata nuklir dan kami ingin memastikan mereka tidak akan pernah memilikinya. Tapi ada banyak pertanyaan teknis yang harus dijawab mengenai bagaimana kita bisa sampai pada titik itu,” ujar Moulton.
Moulton, yang merupakan anggota Komite Angkatan Bersenjata DPR AS sekaligus veteran perang Timur Tengah, menilai bahwa keraguan inilah yang menyebabkan AS belum sepenuhnya menyatakan dukungan terbuka terhadap serangan Israel ke Iran.
Ini adalah pemerintahan yang selama ini gembar-gembor tentang aliansinya dengan Israel. Tapi sekarang mereka justru sangat berhati-hati untuk mendukung (Perdana Menteri Israel) Benjamin Netanyahu dalam serangan-serangan terbaru ini,” ujarnya.
Namun demikian, Moulton mengakui bahwa sejauh ini Israel “jelas berada di atas angin,” dengan efektivitas serangan yang dinilai jauh lebih kuat dibanding respons Iran.
“Aku tentu ingin berada di pihak Israel dalam konflik ini, dan itulah kenapa kami mendukung mereka. Tapi pada saat yang sama, seperti yang sudah lama kami pertanyakan dalam perang Gaza, apa sebenarnya tujuan akhir Netanyahu?” tutup Moulton. (Kds)