BERITABUANA.CO, KUPANG – Upaya Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, terhadap penggunaan nontunai atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mendekati target.
“Penggunaan uang kartal atau tunai, alami penurunan ditengah-tengah masyarakat,” tegas Ekonom KPw BI NTT, Teguh Ersada Natail Sitepu, pada acara SASANDO Dia: Sante Sante Duduk Baomong Deng Media, di Sotis Hotel, Rabu (28/5/2025) petang.
Acara yang dimoderatori oleh Bagus ini, mengambil tema Perekonomian NTT Terkini dan Respon Kebijakan.
Diakui Teguh Sitepu, tidak bisa dipungkiri masyarakat mulai mengurangi penggunaan uang tunai, dan beralih ke uang digital atau QRIS.
“Dari data BI NTT, jumlah pengguna GRIS pada tahun 2024 sebanyak 305,6 ribu orang, naik 30,8 persen atau 310 ribu orang, dari target tahun 2025 sebanyak 319,8 ribu orang,” jelas Tegus Sitepu.
Untuk penjual yang menerima pembayaran dengan QRIS, lanjut Teguh Sitepu, sebanyak 257,7 ribu naik 271 ribu atau 40,9 persen. Dan target sebesar 290,3 ribu.
“Sedangkan untuk transaksi ada 22,4 juta naik 20,6 persen atau 5,5 juta, dari target 26,5 juta,” urai Teguh Sitepu.
Pada kesempatan tersebut, Teguh Sitepu juga mengatakan, NTT salah satu daerah yang menjadi provinsi prioritas dari Pemerintah Pusat, terkait Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa sekolah.
“Dengan program ini, investasi daerah juga bisa semakin meningkat, diharapkan bisa menjadi angin segar bagi petani dan peternak di NTT,” harap Teguh Sitepu. (iir)