BERITABUANA.CO, KUPANG – Penerapan toleransi di lingkungan sekolah, bukan hanya untuk mencegah konflik, tapi juga bagian dari pembentukan karakter peserta didik.
“Hal ini agar menjadi peserta didik dan warga negara yang bijak, terbuka, dan dapat menghargai perbedaan,” kata Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena saat launching Sekolah Keberagaman, di Aula SMA Negeri 5 Kota Kupang, Jumat (25/4/2025).
Dikatakan Melki Laka Lena, tentu ini masih harus diingatkan bentuk-bentuk diskriminasi, perundungan, stereotip, kekerasan seksual, dan eksklusi sosial yang masih sering terjadi di lingkungan sekolah.
”Sekolah perlu menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan harmonis, serta jauh dari perundungan atau kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak khususnya kekerasan seksual,” papar dia
Terkait hal ini, kata Melki Laka Lena, sekolah-sekolah di NTT mulai dari SD, SMP, SMA semuanya diminta agar para guru dan kepala sekolah, harus pastikan untuk mengantisipasi dan mencegah adanya kekerasan seksual. Harus di-nolkan atau ditiadakan dari setiap sekolah.
”Saya berharap dengan launching sekolah keberagaman ini tentunya SMA Negeri 5 Kota Kupang dan SMA Negeri 1 Kota Kupang, sebagai pilot projectnya dapat memberikan inspirasi bagi sekolah lainnya, dan juga sekolah-sekolah SMA di NTT untuk mengaplikasikan toleransi keberagaman,” harap dia.
Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada Komunitas Peace Maker Kupang (KOMPAK) pada penyelenggaraan program sekolah keberagaman ini.
Koordinator Program Komunitas Peacemaker Kupang, Iskandar Wutun menjelaskan, program sekolah keberagaman diluncurkan, dengan harapan sekolah dapat menerima dan menghormati segala macam bentuk keberagaman yang ada, menghargai kemanusiaan, dan mendorongkan kesatuan.
“Kita harapkan agar dapat mencetak generasi pembawa damai dan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan pendidikan berkualitas,” ungkapnya. (iir)







