BERITABUANA.CO, KUPANG – Sangat disesalkan pernyataan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud agar penyelenggaraan PON ke XXII Tahun 2028 dipindahkan dari Provinsi NTT ke wilayahnya.
“Saya sangat menyesal, seorang gubernur bisa membuat pernyataan seperti PON diminta dipindahkan ke provinsinya,” Anggota DPRD Provinsi NTT, Agustinus Nahak di kantor DPRD NTT, Rabu (23/4/2025).
Menurut Agus Nahak, ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) bukan sekedar olah raga, tapi juga untuk menjalin tali silaturahmi antar anak bangsa.
“Perhelatan PON juga bukan baru dilaksanakan dua atau tiga tahun lalu, tapi sudah sangat lama. Mungkin sudah lebih tua dari usia gubernur yang omong itu,” papar Wakil Ketua Komisi V ini.
Kalau PON dipindahkan ke provinsi lain, kata Agus Nahak, kapan lagi masyarakat luar bisa menginjakan kakiny di Provinsi NTT.
“Ambil contoh saja, salah satu cabang olahraga digelar di Atambua atau Malaka. Kapan lagi orang Jakarta, Aceh, Kalimantan dan lainnya bisa melihat daerah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste,” tanya Agus Nahak.
Jadi PON bukan sekedar memperebutkan medali, tegas Agus Nahak, tapi ajang silaturahmi antar anak bangsa, sebagai salah satu tujuan awal digelarnya PON.
“Tolong jangan berfikir NTT tidak siap. Ingat NKRI, jadi jangan kita sekedar omong Jakarta, tapi keindonesiaan kita,” papar Agus Nahak, anggota Fraksi Golkar.
Pihaknya juga merasa heran, kalau seorang gubernur masih mengatakan bahwa kalau NTT tidak siap, mereka bersedia. Hal itu patut diragukan kebenarannya.
“Kalau NTT dan NTB merasa belum siap untuk selenggarakan PON, kenapa berani mengajukan diri. Ini karena mereka sudah siap,” tambah dia.
Disamping itu, lanjut Agus Nahak, prosesnya juga sudah berlangsung lama, dan melewati survey langsung ke NTT dan NTB.
“Saya minta tolong Gubernur Kaltim menghargai proses yang sudah ada. Ini tidak tiba-tiba NTT ditunjuk, prosesnya lama. Jadi jangan karena dia dengan fasilitas yang ada, minta dipindahkan,” pungkas dia. (iir)





