BERITABUANA.CO, LEMBATA -Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Lembata, meninjau dan melakukan pertemuan di empat titik.
Siaran pers Biro Administrai Pimpinan Setda Provinsi NTT, Senin (21/4/2025) menyebutkan, keempat titik tersebut yakni, panen Jagung di Desa Lebewala, Puskesmas Hadakewa, Dapur sehat Lamahora Lembata dan Hotel Kuma Ressort untuk bertemu para Pengawas dan Kepala Sekolah SMK/SMA/ SLB se Kabupaten Lembata.
Saat panen jagung di Desa Lebawala, Kecamatan Lebewala, Bupati Lembata Kanisius Tuaq menjelaskan berbagai potensi perkebunan, khususnya jagung pulut, yang akan menjadi primadona oleh-oleh khas Kabupaten Lembata.
“Jagung pulut akan menjadi perhatian pemda, karena akan menjadi bahan baku jagung titi, dan tidak lama lagi kita akan melakukan pengemasan yang baik dan akan dikirim ke luar Lembaga,” ujar Kanisius Tuaq.
Menurutnya, ini sejalan dengan program yang dicanangkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur dimana satu desa memiliki produk-produk unggulan.
Disana Gubernur NTT dan rombongan langsung melakukan panen perdana jagung. Dihadapan masyarakat Gubernur bersama Bupati dan Wakil Bupati Lembata, Gubernur Melki mengajak, agar masyarakat petani terus bekerja membangun Lembata lewat perkebunan jagung.
“Terkait dengan urusan swasembada pangan baik itu jagung, padi pemerintah mempunyai anggaran yang besar. Pasti aman terkendali, jangan khawatir, perhatian terhadap Kabupaten Lembata pasti akan besar dan harus bisa kita optimalkan dengan baik,” ucap Melki.
Pada kesempatan tersebut juga Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Joaz O Wanda, menjelaskan Komitmen Pemerintah Provinsi NTTT membangun swasembada pangan di Kabupaten Lembata sebesar 6,4 milyar rupiah berupa benih, alat mesin pertanian dan optimalisasi lahan kering.
“Kita utamakan jagung dan holtikultura untuk mendukung program MBG dalam ketahanan pangan. Ada benih jagung, benih holtikultura yang nantinya jika tidak dikembangkan maka Lembata akan terus mendatangkan pasokan dari luar, dan ini yang tidak boleh terus terjadi,” jelasnya.
Kunjungi Puskesmas Hadakewa
Setelah diterima secara adat, Melki Laka Lena disela melakukan Peninjauan Program Cek Kesehatan gratis, juga meninjau fasilitas yang ada pada Puskesmas Hadakewa serta kondisi yang dialami nakes yang bekerja di dalamnya.
Dalam kesempatan tersebut Melki Laka Lena, ingin memastikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat diutamakan.
Selain cek kesehatan gratis, Gubernur juga meminta perhatian para tenaga medis di Puskesmas Hadakewa untuk fokus mengatasi persoalan stunting serta kasus kematian ibu dan anak.
Kunjungi SPPG Lamahora
Setelah melakukan kunjungan ke Puskesmas Hadakewa, Melki Laka Lena langsung melakukan kunjungan ke Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi Lamahora (SPPG).
Dalam kesempatan tersebut, meninjau ruangan demi ruangan SPPG Lamahora untuk memastikan proses pengolahan Makan Siang Gratis sungguh berjalan sesuai dengan harapan Presiden Prabowo. SPPG Lamahora bermitra dengan Yayasan Berkat Citra Lembata.
Dia berharap adanya Dapur MBG akan membuka adanya lapangan kerja baru, pemberdayaan UMKM dan Petani Lokal, pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kita harus menangkap peluang ini, sehingga perputaran uang yang begitu besar ini, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Kerahkan semua kekuatan agar uang Rp. 9 triliun ini tidak kembali lagi ke Jakarta, tapi tetap berada dan berputar di NTT,” ungkap dia.
Pertemuan dengan Para Pengawas
Melki Laka Lena menutup rangkaian kegiatan kunjungan kerja ke Kabupaten Lembata dengan tatap muka bersama Para Pengawas dan Para Kepala Sekolah SMA/SMK/SLB se Kabupaten Lembata.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lembata, Kanisius Tuaq, mengatakan berbagai masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Kabupaten Lembata.
“Saya dulu sebagai kepala dinas melakukan kerja sama dengan SMK-SMK, memberikan berbagai bantuan di bidang peternakan dan P perkebunan,” tegasnya.
Dikatakan Kanisius Tuaq, ke depan harus dikembalikan, agar mendukung ketahanan pangan daerah.
“Kita juga siapkan pendidikan dan pelatihan bagi anak-anak kita untuk menjadi pekerja di luar negeri dengan skill yang mumpuni,” ucap Kanisius Tuaq.
Melki Laka Lena mengungkapkan, beberapa hambatan yang terjadi di dalam dunia pendidikan di NTT namun tentu ada solusinya, seperti masalah tenaga pendidik yang kurang di beberapa sekolah di daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur NTT juga menyerahkan bantuan Alokasi DAK/DAU Spesifik Grant TA 2025 untuk pendidikan menengah SMA dan SMK Se-kabupaten Lembata sebesar Rp 1.000.000.000. (*/iir)